Bawaslu Padang Lawas maksimalkan program Pendidikan Pemilih Pemula

Medan (ANTARA) - Bawaslu Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara, terus memaksimalkan Program Pendidikan Pemilih Pemula sebagai upaya mengedukasi pemilih pemula tentang Pemilu yang sehat dan bermartabat.

Ketua Bawaslu Kabupaten Padang Lawas Rahmad Effendi Siregar yang dihubungi dari Medan, Jumat, berharap masyarakat, khususnya kalangan muda, makin paham dengan pemilu yang sehat.

Melalui program tersebut, Bawaslu dan panwaslu kecamatan rutin langsung terjun ke sekolah-sekolah dan berbagai komunitas untuk mengedukasi tentang tidak bagusnya politik uang, SARA, politik identitas, dan hoaks.

"Intinya melalui program tersebut pemilih pemula makin cerdas dalam memahami pemilu yang sehat dan bermartabat. Kami sangat mengharapkan dukungan semua pihak agar pemilu berjalan dengan baik tanpa SARA dan politik identitas," katanya.

Menurut dia, tidak dipungkiri bahwa banyak pemilih pemula merupakan pengguna media sosial. Banyak juga di antaranya yang belum berpengalaman dalam menyaring berita berita yang baik dan mereka juga mudah terpengaruh dengan berita-berita yang belum tentu kebenarannya. "Untuk itulah, kami terus secara rutin turun ke sekolah-sekolah dan organisasi mahasiswa serta berbagai komunitas kalangan muda. Melalui program pendidikan pemilih pemula itu, kami terus menyampaikan kepada kalangan muda untuk cerdas dalam menyaring berbagai berita, terutama terkait dengan pemilu," katanya.

Dalam kesempatan itu,  dia mengimbau masyarakat untuk makin dewasa menghadapi pemilu, termasuk juga kepada masing masing tim sukses agar turut mengedukasi dan mencerdaskan masyarakat sehingga nantinya tercipta pemilu yang sehat dan bermartabat.

Ia mengatakan bahwa bangsa ini sudah mengalami dua kali pilpres yang membuat masyarakat terbelah.

Untuk itu, dia berharap masyarakat makin dewasa dan tim-tim kampanye tidak menghasut dan mengadu domba.

"Sampaikanlah program, visi, dan misi tanpa menjelek-jelekkan calon lain. Jangan ada pembusukan dan pembunuhan karakter calon lain, dan juga jangan ada akun-akun palsu yang menyebarkan permusuhan," katanya.