Tapanuli Selatan (ANTARA) - Kasus stunting (terganggunya pertumbuhan anak akibat asupan gizi berkurang) belakangan ramai dibicarakan berbagai kalangan, khususnya di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara.
Yang hangat menjadi topik bahasan berbagai elemen masyarakat itu terkait angka persentase Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) yang mencatat angka persentase stunting 2022 Tapsel naik dari sebelumnya menjadi 39,4 persen.
Sedang data Dinas Kesehatan Tapsel yang beredar di publik hingga Maret 2023 di Tapsel yang memiliki 15 wilayah kecamatan mencatat angka kasus stunting sebanyak 293 anak.
Satgas Stunting Tapsel, Abdul Latif Lubis, SE, MM yang menghubungi ANTARA di Sipirok, Rabu (19/3), tidak menepis persentase stunting SSGI yang 39,4 persen dan data Dinas Kesehatan Tapsel yang 293 anak itu.
Latif menjelaskan, SSGI itu sebuah lembaga survei yang ditunjuk oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan. Metode survei SSGI di 2022 secara nasional berdasarkan random (acak) sejumlah bayi lalu menyusun datanya setiap tahun.
"SSGI 2022 tidak hanya memuat data terkait stunting, tetapi kondisi balita yang mengalami wasting (berat berdasarkan tinggi badannya di bawah rata-rata), underweight (berat badan kurang), hingga overweight (kelebihan berat badan)," katanya.
Catatan! Terkait angka stunting Tapsel, ini penjelasan Satgas
Rabu, 19 April 2023 23:02 WIB 2795