Jakarta (ANTARA) - Kebanyakan orang menyalahkan Cristiano Ronaldo ketika dia buka-bukaan menyangkut Manchester United dalam wawancara dengan wartawan Piers Morgan beberapa hari sebelum kickoff Piala Dunia 2022.
Salah satu yang dibuka terang-terang oleh Ronaldo adalah kritiknya terhadap pemilik klub Old Trafford yang kerap disebut Setan Merah itu, Keluarga Glazer.
Waktu itu Ronaldo berkata, "Pemilik klub ini, tak peduli kepada klub ini. Seperti Anda tahu Manchester United adalah klub pemasaran, mereka memperoleh uang dari pemasaran, tetapi dalam soal olahraga mereka tak peduli, itu pandangan saya."
Ronaldo dikecam dari mana-mana, tetapi justru poin yang dia sampaikan itu bersesuaian dengan pandangan para pendukung fanatik Setan Merah, bahwa Keluarga Glazer mungkin memang tak peduli.
Ronaldo sendiri bukan orang pertama yang menyebut United klub pemasaran, karena mantan pelatih mereka yang asal Belanda, Louis van Gaal, juga pernah berkata begitu.
Saat menghalangi Erik ten Hag pindah dari Ajax Amsterdam untuk melatih Manchester United, van Gaal persis mengatakan apa yang dikatakan Ronaldo kemudian, bahwa Man United tak lebih dari perusahaan pemasaran.
Ronaldo dan van Gaal terlihat benar jika melihat gerakan United dalam berbagai bursa transfer pemain. Pemiliknya United yang asal Amerika Serikat itu kerap lamban bergerak dan berulang kali gagal mendukung pelatih United dalam mendapatkan pemain-pemain incarannya.
Ya benar ten Hag sukses mendapatkan Lisandro Martinez, Tyrell Malacia dan Antony, tetapi untuk buruan-buruan utama Setan Merah, Ten Hag dipaksa gigit jari.
Dia sangat kesengsem kepada mantan pemain binaannya di Ajax yang kemudian menjadi gelandang Barcelona, Frenkie de Jong. Tetapi sampai detik ini, sang gelandang tak kunjung bisa diyakinkan untuk bergabung dengan Setan Merah.
Padahal Ten Hag sudah mengungkapkan sendiri minatnya kepada pemain Belanda ini dan pastinya dibarengi dengan janji mendapatkan posisi istimewa dalam skuad United sesuai keinginan de Jong.
Malah mundur dari negosiasi
Kini, apa yang diungkapkan Ronaldo dan van Gaal semakin terlihat benar bahwa pemilik United memang tidak peduli kepada siapa yang diinginkan dan dibidik pelatihnya.
Bukti terakhir dari premis ini adalah apa yang terjadi pada Cody Gakpo yang tampil cemerlang membela Belanda selama Piala Dunia 2022 dan sudah menjadi rahasia umum menjadi incaran utama Erik ten Hag jauh sebelum Piala Dunia di Qatar itu mulai.
Seperti kala mereka mengincar Erling Haaland dan beberapa pemain top lainnya yang dari waktu waktu santer dilekatkan dengan Manchester United tetapi justru menyeberang ke klub-klub lain, pemain PSV Eindhoven itu juga pindah ke lain hati ketika secara pribadi dia sudah sepakat bergabung dengan Manchester Merah.
Dan seperti terjadi pada pemain-pemain top lainnya yang sempat diincar United, Gakpo juga pindah ke klub besar pesaing berat United yang kali ini adalah Liverpool.
Bukan sekali ini Liverpool membajak pemain incaran United. The Reds jelas tak salah karena yang justru menjadi pertanyaan mengapa hal seperti ini diulangi oleh Manchester United.
Fenomena ini sendiri tak hanya terjadi pada era Ten Hag, tetapi juga terjadi pula semasa United ditukangi David Moyes, Louis van Gaal, Jose Mourinho, dan Ole Gunnar Solksjaer, serta juga Ralf Rangnick yang mengeluarkan rekomendasi berani ketika mengusulkan bedah luar dalam skuad United.
Dalam banyak hal, pelatih tidak salah. Justru manajemen klub, khususnya Keluarga Glazer yang membuat langkah United lamban dalam membetot bidikan-bidikan utamanya.
Kesepakatan Gakpo itu sendiri ditaksir mencapai total 51 juta euro. Menurut The Mirror, angka itu di atas yang bisa disanggupi United.
Bukan hanya itu, Liverpool berani membayar uang muka jauh lebih besar kepada PSV dan ini jelas menarik hati klub liga utama Belanda itu.
Mengetahui hal ini para pejabat Old Trafford malah memutuskan mundur dari negosiasi, dan lepaslah bidikan utama ten Hag ini.
Ya, memang ada faktor langsung dari Jurgen Klopp yang sukses meyakinkan Gakpo untuk bergabung dengan Liverpool. Dan ya, ada faktor Virgil van Dijk yang bareng Gakpo selama Piala Dunia 2022 dan turut meyakinkan Gakpo agar pindah ke Merseyside.
Tetapi apa pun itu, faktor penawaran lebih tinggi pastinya lebih menentukan di mana pihak klub yang berperan, bukan lagi perorangan seperti pemain dan pelatih klub yang tengah mengincar pemain klub lain.
Mengingatkan kepada Sadio Mane
Menurut The Mirror, saga yang berakhir tragis untuk ten Hag dan Manchester United itu mengingatkan orang kepada Sadio Mane yang juga nyaris ditarik ke Old Trafford namun kemudian disabot Liverpool di mana lagi-lagi Klopp yang ahli memoles pemain muda menjadi pemain hebat, menjadi salah satu faktor berbalik badannya Mane.
Mane kemudian membuktikan diri sebagai asset sangat berharga bagi Liverpool dan menjadi legenda di sana selama enam tahun. Mungkin pula Gakpo bakal mencapai sukses serupa seperti dicapai Mane.
Kegagalan mendapatkan Gakpo bisa menguatkan pendapat Ronaldo bahwa Keluarga Glazer memang tak peduli klub ini kecuali untuk dijadikan sebagai kendaraan pemasaran.
Dengan basis penggemar lebih dari satu miliar orang di seluruh dunia, Manchester United memang kendaraan pemasaran yang sungguh ideal.
Sementara itu, dalam kaitannya dengan kritik Ronaldo, keluarga Glazer mengumumkan akan menjual sebagian sahamnya.
Tak ada yang tahu maksud dari kata-kata ini. Apakah mereka serius menjualnya atau sebagai siasat untuk menangkal dampak buruk kritik Ronaldo terhadap mereka.
Mereka tahu pasti pendukung fanatik Manchester United tak mau berseberangan dengan Ronaldo, apalagi pemain Portugal itu menyampaikan pandang yang justru kerap ditudingkan pendukung United kepada keluarga Glazer sebagai tak peduli kepada klubnya.
Keluarga Glazer harus menepis pandangan ini, bukan lagi dengan pernyataan dan janji, namun dengan benar-benar mendukung pelatih United, apalagi secara eksplisit Ten Hag menegaskan prioritas utama selama jendela transfer Januari adalah mendapatkan seorang striker.
Setelah kehilangan Ronaldo, United praktis hanya memiliki Marcus Rashford dan Anthony Martial. Padahal di departemen ini, sebuah klub besar seperti United harus memiliki stok striker yang banyak.
Pernyataan tegas Ten Hag bahwa dia menginginkan seorang striker baru semestinya menjadi cambuk bagi pemilik Setan Merah bahwa mereka siap menjamin United tak lagi diserobot klub-klub lain. Jika tidak, maka benarlah apa yang dikatakan Ronaldo tentang mereka.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Manchester United ditelikung lagi