Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,2 mengguncang wilayah pantai timur laut Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara akibat aktivitas subduksi lempeng Laut Filipina.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono di Jakarta, Selasa menyampaikan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 4,94 Lintang Utara, 127,38 Bujur Timur, atau tepatnya di 130 kilometer arah Timur Laut Melonguane, Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara pada kedalaman 121 km.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik kombinasi mendatar (oblique thrust)," paparnya.
Gempa tektonik yang terjadi pukul 13.12 WIB itu, lanjut dia, berada pada kedalaman 89 kilometer dan tidak berpotensi tsunami.
Ia menambahkan, hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi itu memiliki parameter update dengan magnitudo 5,0.
Daryono mengemukakan, berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap), gempa bumi ini menimbulkan guncangan di Kepulauan Talaud dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu).
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut," katanya.
Hingga pukul 12.40 WIB, disampaikan, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
Ia mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Masyarakat juga diimbau untuk menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," tuturnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Gempa M5,2 guncang Talaud akibat subduksi lempeng Laut Filipina