Menurut dia, musim pancaroba dapat mengakibatkan daya tahan tubuh melemah, sehingga tak jarang akan menyebabkan sakit seperti batuk dan pilek.
"Tubuh akan berusaha keras untuk beradaptasi dengan temperatur sekitarnya. Pada saat itulah daya tahan pun menjadi berkurang dan tubuh menjadi sakit," katanya di Medan, Rabu.
Ia mengatakan bahwa suhu yang ekstrem membuat lingkungan jadi lebih kondusif untuk mikro organisme yang menjadi penyebab penyakit. Di sisi lain makhluk hidup juga lebih rentan untuk terinfeksi saat terjadinya pancaroba.
"Pada musim seperti ini banyak flu, penyakit-penyakit virus juga banyak menyerang," ujarnya.
Ia menganjurkan masyarakat untuk mengonsumsi makanan bergizi dan seimbang untuk membantu menjaga daya tahan tubuh.
Masyarakat juga diminta menjaga asupan cairan harian. Karena apabila kekurangan cairan, akan membuat tubuh rentan mengalami dehidrasi.
"Tetap minum sebanyak delapan gelas setiap hari," ujarnya.
Selain itu, masyarakat diminta untuk menjaga nutrisi dan memiliki waktu istirahat yang cukup agar terhindar dari penyakit.
"Kita juga harus memastikan keluarga selalu mendapatkan asupan makanan yang sehat dan bernutrisi," katanya.