Medan (ANTARA) - Sumatera Utara masih terus mengekspor lidi ke India, Pakistan, Nepal, dan Vietnam karena permintaan tetap tinggi.
"Kami dari CV Kahaka International, misalnya selama 2022 hingga 20 Juli sudah mengekspor 831 metrik ton senilai 397.155 dolar AS," ujar owner CV Kahaka International, Rianto Aritonang di Medan, Jumat.
Ekspor terbesar lidi atau 85 persen ke India, disusul Pakistan dan Nepal. Vietnam baru mulai tahun lalu.
Lidi yang diekspor berupa lidi sawit, lidi nipah dan lidi rumput.
"Yang termahal memang harga lidi rumput atau di atas 1.000 dolar AS per metrik ton," ujarnya.
Lidi itu di negara tujuan ekspor untuk keperluan rumah tangga.
Rianto menyebutkan, ekspor masih berjalan lancar, meski masih ada pandemi COVID-19.
"Kami terus berupaya mengembangkan volume dan tujuan ekspor," katanya.
Dengan semakin banyak ekspor, ujar Rianto, akan mendorong perekonomian masyarakat pengrajin dan pedagang pengumpul dari berbagai sentra.
Sentra produksi lidi terbesar di Sumut di Kabupaten Langkat.
"Selain dari Sumut, pasokan lidi untuk ekspor itu berasal dari Aceh, Riau, dan Jambi," katanya.