Medan (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Medan, Sumatera Utara, menggencarkan pelatihan budidaya maggot dan pendirian bank sampah guna mengurangi sampah masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA) Terjun di Medan Marelan.
"Kita bertugas mengurangi sampah sampai ke TPA. Beberapa upaya kita lakukan antara lain menggelar pelatihan budidaya maggot dan pendirian bank-bank sampah," ujar Kepala DLH Kota Medan, Zulfansyah di Medan, Sabtu.
Pelatihan ini, lanjut dia, bertujuan untuk mendorong warga agar terampil memanfaatkan sampah organik bernilai ekonomis sekaligus memberikan manfaat ekonomi bagi pelakunya.
Ia menerangkan, maggot atau belatung akan bertahan hidup dengan mengonsumsi sampah organik yang memiliki kemampuan mengurai sampah sangat cepat, seperti sisa buah dan sayuran.
"Satu kilogram maggot bisa menghabiskan dua setengah kilogram sampah organik. Ini signifikan mengurangi sampah organik ke TPA. Seandainya gerakan masif ini di seluruh Medan, maka sampah organik bisa berkurang banyak," ungkapnya.
Pihaknya juga mendorong pendirian bank sampah dimana hingga kini beberapa kecamatan telah memilikinya, di antaranya Medan Tuntungan, Medan Selayang, Medan Johor, Medan Deli, dan Medan Amplas.
Untuk diketahui, Wali Kota Medan telah menerbitkan Surat Edaran Nomor 651.1/1986 tanggal 2 Maret 2022 yang berisikan tentang pembentukan bank sampah di OPD, kecamatan, dan kelurahan.
Ia mengatakan progres sampah organik maupun anorganik ke TPA Terjun pada semester II 2021 berkurang tiga persen dari 2.000 ton sampah/hari, dan semester I 2022 diperkirakan pengurangan 10,2 persen.
"Kami di Dinas Lingkungan Hidup sudah punya bank sampah. Seluruh pegawai merupakan nasabahnya. Setiap Jumat masing-masing pegawai menyetor sampah organik ke kantor. Mereka juga punya buku tabungan sampah," jelas Zulfansyah.