New York (ANTARA) - Saham Wall Street naik tajam pada penutupan perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), dipimpin oleh Tesla, Nvidia dan saham-saham pertumbuhan berkapitalisasi besar lainnya dalam sesi bergejolak menjelang laporan pekerjaan utama yang akan dirilis pada Jumat waktu setempat.
Indeks Dow Jones Industrial Average meningkat 435,05 poin atau 1,33 persen, menjadi menetap di 33.248,28 poin. Indeks S&P 500 terangkat 75,59 poin atau 1,84 persen, menjadi berakhir di 4.176,82 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup melonjak 322,44 poin atau 2,69 persen, menjadi 12.316,90 poin.
Sepuluh dari 11 sektor utama saham S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan sektor konsumen non-primer dan material masing-masing meningkat 3,03 persen dan 2,68 persen, melampaui sisanya. Sementara itu, sektor energi tergelincir 0,3 persen, satu-satunya kelompok yang menurun.
Saham Tesla, Nvidia dan Meta Platform masing-masing melonjak lebih dari 4,0 persen, mendorong kenaikan di S&P 500 dan Nasdaq. Amazon menguat 3,1 persen dan Apple naik 1,7 persen.
Ekuitas AS pulih dari penurunan awal setelah Wakil Ketua Federal Reserve Lael Brainard mengatakan dia mendukung setidaknya beberapa kenaikan suku bunga setengah poin persentase lagi, dan melihat sedikit kasus untuk menghentikan kenaikan suku bunga pada September jika tekanan harga gagal mereda.
Pasar saham AS telah melakukan pemulihan moderat dalam beberapa sesi terakhir, dengan investor memperdebatkan apakah aksi jual terburuk yang telah mendominasi Wall Street pada 2022 akan berakhir.
"Volatilitas telah menjadi norma, tidak terkecuali. Saham disandera oleh inflasi, dan sampai inflasi terkendali, volatilitas kemungkinan akan tetap tinggi," kata Terry Sandven, kepala strategi ekuitas di US Bank Wealth Management di Minneapolis, Minnesota memperingatkan.
Data penggajian swasta AS meningkat jauh lebih rendah dari yang diharapkan pada Mei, menunjukkan permintaan tenaga kerja mulai melambat di tengah suku bunga yang lebih tinggi dan kondisi keuangan yang ketat, menurut laporan ADP National Employment.
Semua mata sekarang tertuju pada data penggajian non pertanian (NFP-nonfarm payrolls) pemerintah pada Jumat waktu setempat, dengan investor mencari tanda-tanda baru kesehatan ekonomi AS dan seberapa agresif Fed dapat terus menaikkan suku bunga. Analis memperkirakan ekonomi telah menambahkan 325.000 pekerjaan bulan lalu.
Saham Microsoft naik 0,8 persen, bahkan setelah pembuat perangkat lunak itu memangkas perkiraan laba dan pendapatan kuartal keempatnya, menjadikannya perusahaan AS terbaru yang memperingatkan pukulan dari dolar AS yang lebih kuat.
Hewlett Packard Enterprise Co jatuh 5,2 persen setelah perusahaan teknologi itu memberikan perkiraan setahun penuh yang mengecewakan karena hambatan mata uang dan keluarnya perusahaan dari Rusia.
Veeva Systems reli hampir 15 persen setelah perkiraan pendapatan kuartalan penjual perangkat lunak ilmu kehidupan itu mengalahkan ekspektasi.
Ford Motor Co terangkat 2,5 persen setelah pembuat mobil itu mengatakan berencana untuk menginvestasikan 3,7 miliar dolar AS di pabrik perakitan di Michigan, Ohio dan Missouri.
Di seluruh pasar saham AS, saham yang naik melebihi jumlah yang jatuh dengan rasio 3,5 banding satu. Volumenya relatif ringan, dengan 10,7 miliar saham diperdagangkan, dibandingkan dengan rata-rata 13,3 miliar saham selama 20 sesi sebelumnya.