New York (ANTARA) - Tiga indeks utama Wall Street melemah pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB) menyusul reli pekan lalu, karena pasar minyak yang bergejolak mempertahankan lonjakan inflasi dalam fokus dan investor bereaksi terhadap komentar hawkish dari pejabat Federal Reserve.
Indeks Dow Jones Industrial Average tergelincir 222,84 poin atau 0,67 persen, menjadi menetap di 32.990,12 poin. Indeks S&P 500 merosot 26,09 poin atau 0,63 persen, menjadi berakhir di 4.132,15 poib. Indeks Komposit Nasdaq ditutup kehilangan 49,74 poin atau 0,41 persen, menjadi 12.081,39 poin.
Ketiga indeks utama telah reli minggu lalu, menghentikan penurunan beruntun selama beberapa dekade.
Sembilan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor energi dan material masing-masing jatuh 1,65 persen dan 1,6 persen, memimpin penurunan. Sementara itu, sektor konsumen non-primer dan layanan komunikasi masing-masing naik 0,76 persen dan 0,41 persen, hanya dua kelompok yang naik.
Setelah menguat di awal sesi, sektor energi S&P melemah setelah laporan bahwa beberapa produsen sedang menjajaki gagasan untuk menangguhkan partisipasi Rusia dalam kesepakatan produksi OPEC+.
Kebijakan Federal Reserve juga menjadi perhatian utama bagi investor ketika Presiden AS Joe Biden dan Ketua Fed Jerome Powell bertemu pada Selasa (31/5/2022) untuk membahas inflasi, yang menurut Biden menjelang pertemuan adalah "prioritas utamanya."
Ini terjadi setelah Gubernur Fed Christopher Waller mengatakan pada Senin (30/5/2022) bahwa bank sentral AS harus siap untuk menaikkan suku bunga setengah poin persentase pada setiap pertemuan mulai sekarang sampai inflasi terkendali dengan pasti.
"Pasar mencoba mencari tahu permainan akhir untuk The Fed," kata Jack Janasiewicz, manajer portofolio di Natixis Investment Management.
Dan sementara harga komoditas yang lebih rendah akan menjadi kabar baik untuk ekuitas dalam jangka panjang, dampak dari laporan tentang OPEC dan Rusia pada sektor energi mungkin telah sedikit menakuti pasar yang lebih luas pada Selasa (31/5/2022).
"Itulah hal yang membuat pasar gelisah," kata Janasiewicz. "Ketika kami memulai, sektor yang memimpin kami lebih tinggi adalah energi."
Sektor konsumen non-primer naik dengan Amazon.com memberikan dorongan terbesar pada S&P, dan layanan komunikasi menguat karena Google menjadi kontributor terbesar S&P berikutnya.
Dengan penurunan pada Selasa (31/5/2022), indeks S&P dan Dow pada dasarnya tidak berubah untuk Mei. Sementara Nasdaq menunjukkan penurunan bulanan sebesar 2,0 persen.
"Ada terlalu banyak kekhawatiran saat ini bagi pasar untuk melakukan V-bottom yang tajam," kata Carol Schleif, wakil kepala investasi di BMO Family Office, yang memperkirakan perdagangan ekuitas bergerak menyamping untuk beberapa waktu karena ketidakpastian termasuk perang Rusia-Ukraina, ekonomi global dan inflasi, serta kebijakan Fed.
"Sebagian darinya adalah harga energi karena pada margin itu benar-benar mempengaruhi kecenderungan orang untuk berbelanja. Orang-orang benar-benar memperhatikan harga yang lebih tinggi di toko kebutuhan sehari-hari," katanya.
Sebelumnya pada hari itu, data menunjukkan kepercayaan konsumen AS sedikit melemah pada Mei di tengah inflasi yang terus-menerus tinggi dan kenaikan suku bunga, sementara data terpisah menunjukkan pertumbuhan harga rumah AS secara tak terduga memanas ke level rekor pada Maret.
Data penting lainnya yang dirilis minggu ini adalah angka penggajian non pertanian bulanan untuk isyarat di pasar tenaga kerja.
Di bursa AS sebanyaki 15,52 miliar saham berpindah tangan pada Selasa (31/5/2022), dibandingkan dengan rata-rata pergerakan 20 hari sebesar 13,25 miliar.
Wall St melemah setelah reli minggu lalu dengan fokus inflasi
Rabu, 1 Juni 2022 10:17 WIB 1578