Medan (ANTARA) - Perum BULOG Sumatera Utara hingga pekan ini sudah membeli 757 ton beras petani yang digunakan untuk memperkuat stok bahan pangan utama di daerah itu.
"Pembelian beras petani sudah 757 ton dari
total target 2022 yang sebanyak 27.000 ton," ujar Pemimpin Perum BULOG Sumut, Arif Mandu di Medan, Selasa.
Dengan ada pembelian beras petani sebanyak 753 ton itu membantu penguatan stok BULOG.
Stok beras BULOG Sumut per tanggal 21 Maret misalnya ada 6.478, 97 ton. Stok itu masing-masing sebanyak 5.989, 30 ton berupa beras cadangan pemerintah (CBP) dan 489,68 ton beras komersial.
"BULOG terus berupaya meningkatkan pembelian beras petani, meski hasil panen di Sumut belum banyak," ujar Arif Mandu.
Meski sudah memasuki masa panen pertama (Oktober -Maret), namun hasilnya belum banyak dijual ke pasar.
Petani, katanya, juga masih memilih menyimpan hasil panennya untuk kebutuhan sendiri apalagi mendekati Puasa Ramadhan dan Idul Fitri.
Meski demikian, katanya, BULOG Sumut terus berupaya membeli beras petani, walau pun kualitas premium.
"Yang penting tetap ada tambahan stok beras BULOG untuk memenuhi kebutuhan konsumen," katanya.
Selain dari pembelian petani, BULOG juga mendapat pasokan dari pusat karena Sumut juga menjadi salah satu tempat stok beras BULOG secara nasional.
Harapannya, target pembelian beras petani tahun 2022 bisa tercapai setelah 2021 realisasi pengadaan BULOG Sumut masih belum tercapai atau sebanyak 22.579 ton.
Meski pada 2021 pembelian beras belum capai target yang sebesar 27.000 ton, namun realisasi pengadaan di tahun lalu, tercatat paling tinggi dari tahun-tahun sebelumnya.
Arif Mandu menyebutkan, ada beberapa faktor penyebab belum terealisasinya target pengadaan beras petani di 2021.
Mulai lebih cenderung mahalnya harga di petani dari harga yang ditetapkan pemerintah dan adanya persaingan ketat dalam pembelian beras petani itu. Termasuk kecenderungan tindakan petani yang memilih mengkonsumsi beras hasil panennya atau menjual ke luar Sumut.