Medan (ANTARA) - Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara menghentikan kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sembilan sekolah. Selanjutnya kegiatan pembelajaran sekolah tersebut dialihkan ke Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdik Sumut Lasro Marbun, mengatakan keputusan menghentikan PTM sembilan sekolah karena ditemukan 205 orang di lingkungan sekolah terpapar COVID-19.
"Secara keseluruhan ada 205 orang, terdiri peserta didik, guru dan tenaga pendidik," ujarnya ketika dikonfirmasi, Senin (14/2).
Untuk di Kota Medan berdasarkan diperoleh ada lima SMA Negeri, yang harus melaksanakan kembali PJJ yakni SMA Negeri 1, SMA Negeri 2, SMA Negeri 3, SMA Negeri 4, SMA Negeri 5.
Sebagian lagi, sekolah berada di luar Kota Medan. Namun sayangnya, Lasro tidak menjelaskan secara detail. "Jumlah siswa atau tenaga pendidik yang paling banyak terpapar ada di Tapteng di SMA Matauli," jelasnya.
Lasro mengimbau kepada sekolah ditemukan kasus aktif COVID-19 di Sekolah untuk segera melaksanakan peraturan SKB empat Menteri dan Surat Edaran Gubernur Sumatera Utara.
"Bagi sekolah yang ada terpapar diperintahkan untuk melaksanakan
pembelajaran jarak jauh. Maka untuk itu, seluruh cabang dinas, seluruh sekolah melakukan monitoring yang ketat terhadap keadaan pandemi COVID-19 masing-masing satuan pendidikan SMA, SMK dan pendidikan khusus," tutur Inspektur Sumut ini.
Ia juga menyampaikan dari sembilan sekolah tingkat SMA/SMK yang terpaksa melaksanakan pembelajaran daring terbanyak dari Kota Medan. Namun Lasro tidak merincinya secara detil
"Tapi kalo jumlah siswa atau tenaga pendidik yang paling banyak terpapar ada di Tapteng di SMA Matauli," sebutnya.