Tapanuli Tengah (ANTARA) - Masyarakat yang tinggal di Sumatera Utara memiliki tradisi unik yang biasa dilakukan setiap menjelang Natal. Tradisi ini disebut “Marbinda”. Marbinda adalah tradisi menyembelih hewan yang kemudian dibagikan pada masyarakat.
Tradisi ini bertujuan untuk menjaga silaturahmi dan kebersamaan antar masyarakat dalam merayakan Hari Raya Natal dan Tahun Baru.
Hanya saja saat ini budaya Marbinda itu sudah mulai luntur dengan berbagai alasan.
Dan kini jemaat GKPI Pandan Resort Pasar Tukka, Kabupaten Tapanuli Tengah, lewat kaum Bapak menggalakkan kembali budaya Marbinda ini, tepatnya hari ini Jumat (24/12).
Baca juga: Polres Tapteng gelar apel pasukan operasi Lilin Toba 2021 dan dirikan lima pos
Kegiatan Marbinda GKPI Pandan ini digelar di pelataran GKPI Pandan di Jalan Oswald Siahaan, Aek Tolang, Pandan, Tapanuli Tengah.
Sejak dini hari para kaum Bapak GKPI Pandan sudah menyembelih beberapa ekor hewan untuk dibagikan kepada 120-an jemaat GKPI Pandan.
Ketua Panitia Natal GKPI Pandan, Jansuardi Sargaih didampingi Ketua Binda, Donal Sianipar mengatakan, kegiatan yang mereka lakukan bertujuan untuk menggalakkan kembali budaya leluhur yang sudah hampir dilupakan, sekaligus menjalin kebersamaan antar jemaat GKPI Pandan.
“Berdasarkan hasil rapat bersama, kita sepakati akan diadakan Marbinda dalam menyambut Natal ini. Karena hampir 30 tahun kegiatan ini terlupakan. Berkat kebersamaan dan kekompakan kaum Bapak di GKPI Pandan, akhirnya kegiatan Marbinda ini dapat kami laksanakan hari ini yang juga mendapat dukungan dari kaum ibu dan jemaat,” kata Jansuardi.
Ada pun sumber dana untuk Marbinda ini merupakan sumbangan sukarela dari jemaat GKPI Pandan.
“Dana sukarela untuk kegiatan Marbinda ini terkumpul sebesar Rp16 juta-an, dan itu kita belikan hewan untuk disembelih dan dibagikan kepada seluruh jemaat GKPI Pandan,” ucapnya.
Hal senada juga disampaikan Saroha Sinaga selaku Ketua I Panitia Natal GKPI Pandan. Menurutnya, melalui kegiatan kebersamaan yang dilaksanakan kaum Bapak GKPI Pandan, menjadi penyemangat bagi GKPI Pandan khususnya umumnya gereja GKPI.
“Ada semboyan yang selaku kami ingat di GKPI ini, yaitu “Sabas Namar GKPI” yang artinya, sangat puas atau bersukacita bergereja di GKPI. Dan itu kami buktikan dalam kegiatan kami hari ini dan kegiatan lainnya di GKPI Pandan,” kata Saroha.
Atas prakarsa kaum Bapak GKPI Pandan untuk menggalakkan kembali kegiatan Marbinda ini, Pelayan GKPI Pandan dan juga Badan Pengurus Harian Jemaat (BPHJ), sangat mendukung digalakkan kembali budaya yang bertemakan kebersamaa itu.
“Ini menjadi semangat baru bagi GKPI Pandan, karena jemaat dan pelayan menunjukkan kebersamaan dan kekompakan dalam melayani di GKPI Pandan. Atas nama pelayan gereja GKPI Pandan, kami mengucapkan terima kasih atas kekompakan dan kebersamaan ini. Semoga ini juga menjadi penyemangat bagi gereja GKPI yang lain,” kata St. Fraizer Siahaan di dampingi Guru Jemaat St br Dabukke.
Amatan di lokasi GKPI Pandan, para jemaat dan pelayan gereja juga mengadakan gotong-royong membersihkan dan menghias gereja untuk digunakan dalam perayaan malam Natal nanti dan ibadah Natal Umum esok hari, Sabtu (25/12). Demikian juga dengan pernak pernik Natal serta sarana prokes sudah disiapkan di gereja GKPI Pandan.