Medan (ANTARA) - Wali Kota Medan Bobby Nasution menyebut pekan kuliner kondang usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) Kota Medan mengajarkan pelaku UMKM melek digitalisasi.
"Ini bayarnya cashless (nontunai) ya. Jadi bisa via QRIS. Ada diskon up to (hingga) 60 persen juga," kata Bobby Nasution di Medan, Sabtu (20/11).
Sejatinya, lanjut Bobby, salah satu maksud digelarnya kembali Kesawan City Walk (KCW) bersamaan pekan kuliner kondang (PKK) UMKM untuk mengedukasi masyarakat akan digitalisasi.
Baca juga: Ini makna di balik warna-warni kilatan lampu Gedung Warenhuis
Meski begitu diminati masyarakat Medan, Bobby Nasution mewanti-wanti pelaksanaan even ini benar-benar taat protokol kesehatan, dan pengunjung maupun pelaku UMKM harus sudah divaksin.
Seperti diketahui, pertunjukan mapping (penataan) visual berlatar Gedung Warenhuis menandai dibukanya KCW dan PKK UMKM Kota Medan, Jumat (19/11) malam.
Bobby Nasution bersama istri Kahiyang Ayu tampak hadir. Bobby sempat melihat-lihat stan yang berjumlah 60 unit dengan beragam kuliner sebelum menyaksikan pertunjukan maping visual.
Baca juga: Pemkot Medan kembali buka Kesawan City Walk untuk bangkitkan UMKM
Baca juga: Edy Rahmayadi ingatkan prokes di Kesawan City Walk
Wali kota menegaskan, lokasi KCW dan PKK UMKM Kota Medan dari Jalan Ahmad Yani hingga Gedung Warenhuis di Jalan Hindu bisa menampung sebanyak 3.500 orang pengunjung.
"Kita batasi hanya maksimal 2.000 pengunjung. Itu bisa kita cek lewat aplikasi PeduliLindungi. Itu wajib ya. Masyarakat datang sudah vaksin, dan harus dicek peduli lindungi. Prokes ketat," tegas Bobby.
Ina Nasution, peserta stan kuliner yang menjual masakan khas Jepang di PKK UMKM Kota Medan mengaku lebih suka menerima transaksi nontunai dari pengunjung.
"Apalagi ini lagi pandemi kan, lebih aman nontunai. Jadi even ini pas sekali, kita UMKM bisa kembali aktif. Alhamdulillah, lima jam saja sudah laku hampir 30 porsi," katanya.