Medan (ANTARA) - Wali Kota Medan Bobby Nasution meyakini masjid akan bisa menjadi filter dari pengaruh tidak baik atas perkembangan zaman dan teknologi. Sehingga, dia mencanangkan program masjid mandiri.
Bobby menyebut perkembangan zaman dan teknologi bukan hanya memunculkan sisi positif, tapi juga sebaliknya.
"Mengikuti perkembangan zaman baik itu dari sisi baik tentu ada juga sisi negatifnya, dengan teknologi dan kecepatan informasi untuk menangkal hal buruk ini harus juga landasan dan keteguhan pijakan hati harus kuat," kata Bobby saat safari subuh berjamaah di Masjid Assyafi'yah Jalan Guru Sinumba Medan, Jumat (29/10).
Baca juga: Kota Medan masuk nominasi penerima Anugerah Tangguh Adhiwirasana
Disebutkannya ada 1.115 masjid di Kota Medan. Ditargetkan Bobby semua masjid itu masuk ke dalam program masjid mandiri, meskipun hanya sebagian.
"Masjid mandiri tentunya tujuannya apa, tujuannya pertama kita duduk di zaman yang berkembang, teknologi yang berkembang dengan pesat, yang kita semua harus mengikuti perkemahan zaman. Namun perkembangan zaman, saya katakan kita harus punya landasan kuat, landasan kuat agar kita tidak bisa hanya menjadi bangsa yang mengikuti arus saja, kita bimbang mengikuti perkembangan zaman, tidak punya landasan dan pijakan kuat," paparnya.
Di masjid juga, kata dia, bisa menjadi tempat memberikan edukasi kepada masyarakat tentang kehidupan dan ekonomi.
"Misalnya menjalankan ekonomi ada katanya riba, ini bagaimana kita menghindarinya, ada ekonomi syariah ini bisa di ajarkan dan diperkenalkan lebih baik di rumah ibadah bukan di kantor perbankan misalnya, kantor sekolah misalnya, tapi di rumah ibadah sebagai pondasi dasar memperkenalkan kehidupan sosial sesama manusia," tuturnya.