Medan (ANTARA) - Pemkot Medan sedikit khawatir dengan pembukaan gerbang kedatangan internasional di Bandara Kualanamu, Deliserdang. Sebab, kedatangan orang dari luar negeri berpotensi membuat kasus COVID-19 di Medan yang sudah turun kembali naik.
"Kedatangan dari luar negeri, kita khawatir, gerbang internasional di buka, sudah ngomong pak wali, harus dibicarkan dengan Satgas," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Medan, Mardohar Tambunan, Sabtu (9/10).
Baca juga: Positivity rate COVID-19 di Medan hanya 2 persen
Kekhawatiran Pemkot Medan bukan tanpa dasar. Sebab, saat ini penyebaran COVID-19 sudah terkendali, bahkan berada di PPKM level 2.
Menurut Edo-sapaan akrab Mardohar, walaupun kasus COVID-19 saat ini melandai, pihaknya tidak berencana menutup lokasi isolasi terpusat (Isoter). Pemkot Medan sendiri mengelola dua isoter yakni eks Hotel Soechi dan gedung P4TK. Tingkat keterisian kedua isoter itu diakuinya juga rendah.
"Soechi tinggal 5, P4TK ada 3. Isoter tetap stanbye untuk berjaga-jaga terjadi lonjakan kasus, mudah-mudahan tidak," harapnya.
Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution, mengatakan pihaknya juga akan meningkat pengawasan di pintu masuk ke Kota Medan khusus dari arah Brastagi Kabupaten Karo.
"Pintu masuk Kota Medan kita jaga khusus ke pintu masuk tempat wisata. Pada minggu ini fokus di Tuntungan yang arah masuk dari Brastagi, kita lakukan pengecekan, lakukan swab antigen dari yang masuk dari Deli Serdang," tuturnya.
Rencananya gerbang kedatangan internasional di Bandara Kualanamu Kabupaten Deliserdang mulai dibuka kembali 14 Oktober 2021 mendatang.