Medan (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) optimistis jumlah merchant atau pedagang pengguna Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Sumatera Utara hingga akhir 2021 bisa mencapai target sebanyak 500.000.
“Hingga 24 September 2021 jumlah pedagang pengguna QRIS sudah 455.400 sehingga diyakini target sebanyak 500.000 merchant bisa tercapai," ujar Kepala Kantor Perwakilan BI Sumut, Soekowardojo di Medan, Selasa (28/9).
Dengan pencapaian tersebut, ujar Soekowardojo, Sumut tercatat masuk 10 besar penggunaaan QRIS secara nasional.
Peningkatan merchant QRIS itu, katanya, semakin menggembirakan karena penggunanya sebagian besar atau 298 ribu merupakan usaha skala mikro.
Baca juga: BI Sumut sebut ada temuan uang palsu sebanyak 1.818 lembar pada semester I
Meski diyakini mencapai target, BI masih terus menyoalisasikan QRIS itu khususnya ke tengah komunitas.
"BI juga masih berkeyakinan pengguna QRIS masih akan terus bertumbuh, apalagi setelah ada pandemi COVID-19, masyarakat lebih memilih menggunakan non-tunai dalam setiap transaksi," katanya.
Sebagian besar pedagang pengguna QRIS masih di Kota Medan atau 60 persen dari total pengguna di Sumut.
BI terus berupaya maksimal untuk memperluas implementasi QRIS ke berbagai kota dan kabupaten..
Jumlah penduduk yang banyak dengan usia milenial/produktif yang cukup besar dan ekonomi yang semakin bertumbuh, ujar dia, membuat BI semakin yakin pengguna QRIS di Sumut semakin banyak.
BI terus melakukan berbagai kebijakan untuk mendorong perluasan penggunaan QRIS, seperti sejak 1 Mei 2021 BI sudah menaikkan batas maksimal nominal transaksi QRIS menjadi Rp5 juta dari sebelumnya yang hanya Rp2 juta per transaksi.