Medan (ANTARA) - Pemerintah Kota Medan, Sumatera Utara, mengaku telah membentuk satgas obat dan oksigen guna memantau ketersediaan dan stabilitas harga di pasaran.
"Satgas ini ditugasi mengawasi dan memantau stok obat-obatan dan oksigen selama pandemi," terang Wali Kota Medan, Bobby Nasution, di Medan, Kamis (26/8).
Selain itu, Pemkot Medan melalui organisasi perangkat daerah (OPD) terkait juga telah berkoordinasi dengan rumah sakit rujukan dan isolasi terpadu guna memastikan ketersediaan obat maupun oksigen.
Baca juga: Pemkot Medan gelar vaksinasi COVID-19 tingkat lingkungan September
Wali Kota mengatakan, hingga kini ketersediaan stok obat-obatan dan oksigen masih terpenuhi di Kota Medan, walau ada beberapa jenis obat mengalami kelangkaan di sejumlah apotek.
Data Dinas Kesehatan Kota Medan hingga Selasa (24/8) menyebutkan, bahwa stok oksigen pada 35 rumah sakit di daerah setempat hingga kini sebanyak 64.134 meter kubik.
Sedangkan ketersediaan obat-obatan, di antaranya multivitamin saat ini 1.274.664 tablet, Azitromisin 31.124 tablet dan Favifiravir 60.740 tablet.
"Saat kunjungan kerja Kepala BNPB, Menko Perokonomian, Menteri Kesehatan, Panglima TNI dan Kapolri telah kita sampaikan. Mohonkan agar tidak terjadi kelangkaan obat dan oksigen di Kota Medan," tegas Wali Kota Bobby.