"Total sudah ada dua tempat isoter yang dimiliki Pemerintah Kota Medan," katanya di lokasi eks Hotel Soechi bersama Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko dan Dandim 0201/BS Kolonel Inf Agus Setiandar.
Wali kota mengatakan bahwa tempat isolasi terpusat eks-Hotel Soechi ini memiliki kapasitas 240 kamar tidur dan diutamakan untuk penanganan pasien OTG.
"Kriteria yang kita utamakan adalah yang ringan dan OTG. Karena yang OTG ini lebih berperan dalam penyebaran COVID-19," ujarnya.
Ia memastikan bagi pasien yang menjalani isolasi di eks-Hotel Soechi ini tidak akan dipungut biaya alias gratis.
"Biayanya gratis, enggak ada biaya sama sekali. Semuanya dari makan, vitamin, obat-obatan lengkap. Kita khususkan yang di dalam sini obat-obatan enggak boleh ada orang luar beli obat-obatan di sini," ujarnya.
Tempat isolasi ini dilengkapi dengan fasilitas olahraga, seperti lapangan tenis, basket dan sarana olahraga lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan imun pasien COVID-19 guna mempercepat penyembuhan.
"Fasilitas kebugaran ada juga. Karena COVID-19 ini bukan hanya perkara minum vitamin, tapi imun kita bisa dibentuk dari perasaan hati kita apakah senang, gembira," katanya.
Tempat isolasi terpusat ini akan diawasi dan dipantau oleh tenaga kesehatan, agar kondisi kesehatan penghuninya dapat terjaga dengan baik, sehingga diharapkan mampu mencegah angka kematian akibat menjalani isolasi mandiri.