Medan (ANTARA) - Sub sektor perkebunan masih mendominasi nilai ekspor komoditas dari Balai Karantina Pertanian Belawan hingga Juni 2021 atau sebesar Rp13,096 triliun.
Sub Koordinator Informasi dan Sarana Teknis Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Belawan, Sari Narulita Hasibuan di Medan, Minggu (1/8), mengatakan, total nilai ekspor komoditas dari BBKP Belawan hingga Juni sudah Rp13, 514 triliun.
"Dari total ekspor sebesar Rp13,514 triliun itu, terbesar bersumber dari sub sektor perkebunan atau sebesar Rp13,096 triliun," ujarnya.
Ada pun komoditas yang memberikan kontribusi terbesar dalam ekspor sub sektor perkebunan yakni minyak sawit dengan nilai Rp2,1 triliun.
Baca juga: Sumut kembali ekspor pinang 54 ton ke Thailand
Kemudian biji kopi biji senilai Rp293 miliar dan Pinang Rp229 miliar.
Sementara dari sub sektor hortikultura, penyumbang terbesar dari ekspor sayur kubis (kol) senilai Rp12 miliar.
"Untuk sub sektor tanaman pangan, terbesar adalah ekspor ubi jalar senilai Rp8 miliar," ujarnya.
Sari menyebutkan, BBKP Belawan terus berupaya mendorong ekspor khususnya dari sub sektor hortikultura dan tanaman pangan yang masih lebih kecil nilainya dibandingkan sub sektor perkebunan.
Baca juga: Volume ekspor karet Sumut semester I naik 9,9 persen
"Potensi ekspor sub sektor hortikultura dan tanaman pangan masih cukup besar dan BBKP Belawan berupaya mendorong ekspor kedua sektor itu," katanya.
Sari menyebutkan, pembinaan desa potensial yang merupakan salah satu upaya mendukung Program Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor Pertanian (Gratieks) yang digagas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo adalah salah satu yang diharapkan bisa mendorong ekspor sub hortikultura dan tanaman pangan.