Medan (ANTARA) - Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Utara (Sumut) mengatakan pelelangan jagung pakan yang berada di gudang menunggu arahan dari Badan Bangan Nasional (Bapanas).
"Untuk jagung masih melakukan proses pelelangan kepada Bapanas, karena kantor pusat yang menangani, kami tinggal menunggu perintah saja," ujar Pemimpin Wilayah Perum Bulog Sumut Budi Cahyanto, di Medan, Selasa.
Budi mengatakan, proses itu dilakukan karena jagung pakan tersebut merupakan stok pemerintah pusat yang dititipkan ke gudang Bulog Sumut terkait penstabilan harga jagung di wilayah ini.
Untuk itu, ia mengatakan tinggal menunggu pengumuman terhadap pelelangan jagung pakan tersebut untuk dijual dengan harga murah kepada para pembeli.
"Kami punya stok di gudang ada 2.500 ton, apalagi pada Maret hingga Juni di wilayah ini telah memasuki panen," ujarnya lagi.
Menurut Budi, jika tidak dilelang jagung tersebut berdampak kepada penyerapan terhadap jagung pakan di petani lokal tidak maksimal, karena masih ada stok di gudang Bulog tersebut.
"Untuk itu, perlu adanya disposal, agar dilakukan penyerapan jagung baru di wilayah ini, seperti di Kabupaten Karo, Dairi, dan Pakpak Bharat serta daerah lainnya," ujar Budi lagi.
Di sisi lain, Perum Bulog Kantor Wilayah Sumut menyerap sebanyak 5.000 ton gabah kering panen (GKP) petani yang berada di wilayah ini hingga memasuki pekan kedua Februari 2025.
Penyerapan ini, di antaranya berasal dari Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Serdang Bedagai, Kabupaten Simalungun, Kabupaten Langkat, Kabupaten Karo, Kabupaten Labuhanbatu, dan Kabupaten Asahan.