Pernyataan itu disampaikan Ketua MUI Sumut Dr H Maratua Simanjuntak didampingi Sekretaris MUI Labura Dr H Asbin Pasaribu MA sebelum pemberangkatan jenazah dari Masjid Raya Al Aman Aekkanopan menuju tempat peristirahatan terakhir almarhum, Rabu (28/7).
"Saya setelah peristiwa tersebut telah menghubungi Kapoldasu meminta agar mengusut tuntas kasus ini," katanya dalam usai sholat jenazah yang juga dihadiri Bupati Labura Hendriyanto Sitorus SE MM, Wabup H Samsul Tanjung ST MH, Ketua DPRD H Indra SB Simatupang SH MKn dan seribuan jamaah.
Baca juga: Polisi tangkap pelaku pembunuh Ketua MUI Labura
Pihaknya merasa kehilangan atas wafatnya almarhum. Maratua mengaku dirinya mengenal sosok almarhum karena bersama dalam berbagai organisasi. Sebelumnya mereka dipertemukan dalam wadah FKUB dan terakhir berhimpun dalam MUi.
Menurut mantan Ketua FKUB Sumut tersebut, pihaknya ingin penyelidikan kasus itu dilaksanakan secara fair. "Kita tidak ingin penyelidikan yang tidak fair," ujarnya sambil menambahkan kalau ada motif dibalik kasus itu harus dikatakan. Jika pun tidak, juga harus disampaikan.
Lebih lanjut disampaikannya, pihaknya bersyukur kalau kasus ini murni kriminal. Karena dari informasi yang diperoleh almarhum sempat memberikan nasihat. "Jika ini krimal murni, kita bersyukur. Kenapa bersyukur? Karena di akhir hayatnya almarhum memberikan nasihat yang baik," paparnya.
Sementara Bupati Labura Hendriyanto Sitorus SE MM dalam sambutannya menyatakan, pihaknya merasa kehilangan sosok ulama yang baik dan sosok orang tua yang jadi panutan.
Kepada keluarga almarhum, orang pertama di Labura tersebut menasehtkan agar sabar atas musibah yang terjadi. Almarhum juga didoakan semoga Husnul khatimah dan dimasukkan ke SorgaNya.