Berlin (ANTARA) - Kanselir Jerman Angela Merkel pada Selasa (13/7) mengatakan tidak berencana mewajibkan vaksinasi COVID-19, namun meminta warga agar mau divaksin.
Ketika berbicara saat konferensi pers di Berlin, Merkel menuturkan, "Kami tidak bermaksud melakukan apa yang disarankan oleh Prancis. "Kami katakan bahwa tidak akan ada vaksinasi wajib."
Menurutnya, vaksin tidak hanya melindungi terhadap penyakit serius, namun juga melindungi dari pembatasan kehidupan sehari-hari.
"Semakin banyak di antara kita yang divaksin, maka kita akan lebih bebas," kata Merkel.
Baca juga: Presiden tegaskan Jangan sampai ada guru yang terlewat untuk divaksin
Kanselir mengatakan infeksi COVID-19 kembali meningkat akibat varian Delta.
Insidensi COVID-19 tujuh hari di Jerman naik setiap harinya selama sepekan, dengan angka infeksi baru mencapai 6,5 per 100.000 penduduk pada Selasa pagi, naik dari 4,9 pada Selasa pekan lalu, menurut Robert Koch Institute (RKI) yang berbasis di Berlin.
Baca juga: Indonesia dapat tambahan 17,8 juta dosis vaksin pekan ini
Otoritas kesehatan Jerman melaporkan 646 infeksi dan 26 kematian baru COVID-19 dalam sehari terakhir.
Pada Senin (12/7) RKI menyebutkan angka reproduksi COVID-19, yang memberikan estimasi kemungkinan perluasan transmisi, sebesar 1,15. Angka itu diartikan bahwa 100 orang yang terinfeksi secara teoritis menginfeksi 115 orang lainnya.
Sumber: Anadolu