Medan (ANTARA) - Wali Kota Medan, Bobby Nasution, menyebut bahwa para supir angkutan kota (angkot) di Medan wajib divaksin menjelang pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas khusus SMP awal pekan depan.
"Memang baru 30 persen dari 10 ribuan lebih supir angkot divaksin. Tentunya kita targetkan seluruh supir angkutan akan disuntik vaksin," ucap Bobby di Medan, Sabtu (9/10).
Hal ini, lanjut dia, dilakukan agar masyarakat dan pelajar yang menggunakan jasa angkutan kota terhindar dari penyebaran virus Corona, khususnya bagi siswa SMP di luar gerbang sekolah.
Baca juga: Disdik Medan terbitkan SOP pembelajaran tatap muka terbatas
Wali kota membeberkan, sebab para supir angkot banyak berinteraksi rata-rata paling sedikit 20 orang per hari, sehingga dikhawatirkan menjadi tempat penyebaran COVID-19.
"Level PPKM Kota Medan semakin turun, tentunya aktifitas juga dilonggarkan termasuk PTM. Hal yang dikhwatirkan dengan dimulainya PTM berada di luar gerbang sekolah, salah satunya angkutan kota," jelas Bobby.
Wali kota juga mengaku, tidak seluruhnya supir angkot memiliki KTP Kota Medan. Karenanya, ujar dia, Pemkot Medan segera berkoordinasi Pemprov Sumut agar supir angkot bukan warga Medan tetap divaksin.
"Supir angkutan kota kita bukan cuma dari Medan. Melainkan ada dari Deli Serdang dan Binjai. Tapi kita ingin supir yang tidak memiliki KTP Medan dapat divaksin," tutur Bobby.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan, Iswar Lubis, mengaki pihaknya akan mendorong seluruh pekerja transportasi darat di daerah ini untuk divaksin.
"Kita akan berkoordinasi dengan Organda, dan mengimbau supir angkot bersedia divaksin. Jika tidak pun, nanti kita minta Organda untuk ikut merazia supir angkot itu," tegasnya.