Banda Aceh (ANTARA) - Gubernur Aceh menerbitkan surat khusus untuk empat kabupaten/kota yang berbatasan langsung dengan Sumatera Utara dalam upaya mengantisipasi penyebaran COVID-19 pada arus balik Idul Fitri 1442 Hijriah.
Keempat kepala daerah itu adalah Bupati Aceh Tamiang, Bupati Aceh Tenggara, Bupati Aceh Singkil dan Wali Kota Subulussalam.
“Gubernur meminta kepada Bupati/Wali Kota Kabupaten/Kota di wilayah perbatasan melakukan pengetatan pemeriksaan secara teliti dan cermat terhadap dokumen RT-PCR, swab test antigen atau Genose setiap pelaku perjalanan masyarakat pada masa arus balik Idul Fitri Tahun 2021/1442 H, pada setiap pos penyekatan di perbatasan antarprovinsi,” kata Sekda Aceh, Taqwallah di Banda Aceh, Jumat (14/5).
Baca juga: Hari kedua Lebaran, penyekatan mudik tetap ketat
Ia menjelaskan surat tersebut berdasarkan pada Surat Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nomor B./KA.SATGAS/46/05/2021 tanggal 12 Mei 2021 tentang Antisipasi Perjalanan Masyarakat Pada Arus Balik Idul Fitri 1442 H dan Surat Edaran Gubernur Aceh Nomor. 440/8833 tentang Pengendalian Transportasi Selama Masa Idul Fitri 1442 Hijriah.
Taqwallah mengatakan sebagai upaya pencegahan, seluruh pemangku kebijakan terkait diinstruksikan untuk tetap waspada dan memastikan para staf dan jajaran bersiaga.
Di sela-sela memimpin rapat dengan para Kepala Satuan Kerja Perangkat Aceh terkait ia mengatakan secara nasional kasus aktif harian terus meningkat dan diperparah lagi dengan sebaran varian baru COVID-19 di dunia.
Baca juga: Polda Sumut putar balik 2.402 mobil selama arus mudik lebaran
“Tidak hanya di Aceh dan nasional, secara global kasus COVID-19 terus meningkat. Apalagi saat ini sudah ditemukan varian baru, karena itu, butuh upaya ekstra untuk menekan penyebaran COVID-19 di Aceh,” katanya.
Menurut dia Gubernur menginstruksikan seluruh jajaran bersiaga dan merumuskan upaya pencegahan yang terkoordinir dan efektif.
Karo Humpro Muhammad Iswanto kembali mengingatkan masyarakat untuk terus taat dan menjalankan protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19 di Aceh.
“Pak Gubernur dan Pak Sekda kemarin berkunjung ke RICU Pinere RSUDZA. Kita tak hanya terenyuh dengan kondisi pasien, tetapi juga pada para tenaga kesehatan yang harus mengontrol pasien sebaik mungkin,” katanya.
Pihaknya mengimbau masyarakat untuk selalu taat prokes dalam setiap aktivitas agar pasien tidak bertambah dan para tenaga kesehatan pun bisa sedikit bernafas lega, karena mereka juga harus menghabiskan waktu di Pinere dan meninggalkan sanak keluarga.