Lubuk Pakam (ANTARA) - Pemkab Deli Serdang, Sumatera Utara, mengajak masyarakat di daerah itu untuk membudayakan gerakan memilah sampah sebagai salah satu upaya mendorong keberhasilan Gerakan "Deliserdang Berseri".
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemkab Deli Serdang Ir. Artini Siantaria Marpaung di Lubuk Pakam, Sabtu mengatakan pihaknya baru-baru ini menggelar peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) sebagai upaya memperkuat komitmen dalam melaksanakan pengelolaan sampah dengan menjadikan sampah sebagai bahan baku ekonomi.
Hal itu, katanya, juga bertujuan untuk menjadikan sampah sebagai bahan baku ekonomi melalui gerakan memilah sampah.
Baca juga: Deliserdang fokus empat sektor pembangunan
Selain itu, juga untuk memperkuat komitmen peran aktif produsen dan pelaku usaha lainnya dalam implementasi bisnis hijau dengan menjadikan sampah sebagai baku ekonomi.
"Melalui peringatan itu juga kami mengajak masyarakat untuk membudayakan gerakan memilah sampah dari sumbernya. Sehingga dengan demikian diharapkan sampah dapat lebih dikendalikan," katanya.
Sementara Bupati Deli Serdang Ashari Tambunan mengingatkan masyarakat bahwa persoalan sampah harus menjadi perhatian utama yang melibatkan seluruh komponen masyarakat dalam pengelolaannya.
"Dalam mengatasi persoalan sampah, pemerintah daerah tidak bisa bekerja sendiri, pelibatan seluruh komponen masyarakat dalam pengelolaannya sangat dibutuhkan," katanya.
Ia mengatakan sektor ekonomi dunia, termasuk Indonesia, dihantam keras oleh pandemi COVID-19 yang mengakibatkan terjadinya pertumbuhan ekonomi negatif, bahkan resesi.
Tetapi, berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) Perekonomian Indonesia Kuartal III 2020 pada tanggal 5 November 2020, dari 17 lapangan usaha yang ada, tujuh sektor masih tumbuh positif, dimana salah satunya adalah sektor pengadaan air, pengelolaan sampah, dan limbah.
Sektor pengadaan air, pengelolaan sampah, dan limbah merupakan sektor yang tumbuh sangat tinggi, yaitu 6,04 persen . Bidang pengelolaan sampah adalah salah satu sektor usaha yang tahan banting (resilent) selama pandemi COVID-19.
"Memanfaatkan momentum positif tersebut, maka Hari Peduli Nasional dijadikan platform untuk memperkuat posisi sektor pengelolaan sampah sebagai pendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia sekaligus sebagai perwujudan dari salah satu prinsip pengelolaan sampah berkelanjutan," katanya.