Simalungun (ANTARA) - Menteri Sosial Juliari P Batubara kunjungan kerja ke Sumatera Utara untuk memastikan bantuan sosial sampai dan dirasakan manfaatnya bagi masyarakat terdampak pandemi.
Mensos dijadwalkan melakukan kunjungan ke sejumlah lokasi di Sumatera Utara, termasuk ke Simalungun yang merupakan kampung halamannya, Kamis (12//11).
Kepada masyarakat dan keluarga penerima manfaat (KPM) yang dia temui, Mensos Juliari menyampaikan salam Presiden Joko Widodo kepada masyarakat Sumatera Utara.
"Saya hadir ke berbagai kota di tanah air, termasuk Sumatera Utara, untuk memastikan bahwa negara hadir di tengah pandemi," katanya saat menyaksikan penyaluran BST di Balai Pertemuan Karya Murni di Kelurahan Perdagangan, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun.
Baca juga: Kemensos siagakan hampir 39.000 relawan antisipasi La Nina
Mensos berkesempatan berkunjung ke sejumlah titik di Sumatera Utara. Di antaranya menyaksikan pencairan Bantuan Sosial Tunai (BST) di Kelurahan Perdagangan, dan Kantor BPR Bandar Jaya untuk menyerahkan bantuan kepada pesantren dan gereja senilai Rp1 miliar, keduanya di Simalungun.
Dalam kesempatan itu, Mensos menyatakan, pemerintah bertindak cepat dalam menangani dampak Covid-19, baik dari aspek kesehatan, perlindungan sosial maupun penguatan perekonomian. Hal ini untuk memastikan masyarakat mendapat bantuan di tengah masa sulit akibat pandemi.
Presiden Joko Widodo katanya, memerintahkan kepada semua pembantunya termasuk para menteri untuk memastikan masyarakat tidak ada yang kelaparan.
Kemensos yang bertugas di bidang perlindungan sosial, segera melakukan refocussing program dan realokasi anggaran dan selanjutnya menyalurkan berbagai bansos untuk masyarakat terdampak pandemi.
Dalam tugas penanganan dampak pandemi, Kementerian Sosial berada dalam klaster penyelenggaraan program jaring pengaman sosial (JPS).
Kemensos mendistribusikan berbagai bantuan sosial (bansos) baik itu reguler, bansos khusus dan bansos tambahan.
"BST ini adalah salah satu bansos khusus untuk membantu mengurangi beban perekonomian masyarakat yang tertekan oleh pandemi. Semoga bantuan ini bermanfaat. Gunakan bantuan ini sebaik-baiknya, jangan dipakai untuk membeli rokok," katanya.
Tak lupa ia mengingatkan, bahwa bansos sifatnya sementara. Ia berharap masyarakat dan kepala daerah mampu menciptakan aktivitas, dan program yang bersifat pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Ia berpesan kepada pemerintah daerah untuk mengecek penerima bantuan. Bila sudah "naik kelas" untuk tidak diberikan bantuan lagi. "Bantuan bisa untuk mereka yang belum mendapat bantuan. Jadi ada asas keadilan," kata Mensos.
Kabupaten Simalungun merupakan Kabupaten dengan serapan tertinggi dan tercepat di Sumatera Utara. Hal ini berkat dukungan dari berbagai pihak, terutama Pemerintah Daerah.
Mensos mengapresiasi capaian Pemkab Simalungun, dan semua pihak yang telah membantu penyelenggaraan BST di berbagai daerah di tanah air.
Mensos mengingatkan agar dalam setiap kegiatan terutama dalam penyaluran bansos memperhatikan protokol kesehatan.
"Saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak, jajaran Kemensos, pemerintah daerah, direksi PT Pos Indonesia, para pendamping dan semua pihak yang telah membantu. Atas kerja sama dan kerja keras kita semua, Program BST ini bisa berjalan dengan baik," katanya.
Provinsi Sumatera Utara mendapat Bantuan Sosial dari Kementerian Sosial RI berupa, Program Sembako sejumlah 768.882 KPM, dengan nilai Rp1.657.086.100.000; BST dengan jumlah 558.759 KPM senilai nilai Rp2.244.623.900.000, Bantuan Sosial Tunai (Non PKH) sebanyak 16.385 KPM, dengan nilai Rp.8.192.500.000,-
Untuk Kabupaten Simalungun mendapat Bantuan Sosial dari Kementerian Sosial RI berupa: Program sembako sejumlah 44.020 KPM, dengan nilai
Rp97.148.650.000, BST sejumlah 41.592 KPM, dengan nilai Rp152.404.800.000.
Susuri jalur Lintas Sumatera, Mensos pastikan masyarakat terdampak COVID-19 terima bantuan
Kamis, 12 November 2020 14:22 WIB 1987