Tapanuli Utara (ANTARA) - Pandemi COVID-19 sejak bulan Maret 2020 lalu menyisakan banyak carut marut perekonomian di Tapanuli Utara yang hingga kini belum usai.
Kita tersadar, kesehatan dan perekonomian ibarat dua sisi mata uang yang tak terpisahkan. Di satu sisi kesehatan sangat penting, tetapi di sisi lain tidak makan juga tidak akan sehat, tidak sehat tidak bisa bekerja.
Pandemi COVID-19 yang melanda membuat saya memutar otak dengan cepat untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi penderita COVID-19 sebagai rumah sakit rujukan dengan maksimal. Ruang isolasi saya bangun dengan cepat, alat Test dan alat kesehatan lainnya sesuai Protokol Kesehatan segera saya penuhi. Masyarakat Tapanuli Raya yang terkonfirmasi COVID-19 terlayani dengan baik dan hampir keseluruhan sembuh.
Baca juga: Raih plakat penghargaan WTP, Bupati Nikson : Prestasi demi senyum bahagia Taput
Di sisi lain, dampak besar terhadap perekonomian harus saya pikirkan dengan cepat. Saya lakukan refocusing, rasionalisasi dan realokasi dengan cepat mana mana yang harus saya prioritaskan dan selesaikan dengan cepat. Dana dana rutin saya potong, pelayanan kesehatan saya atasi.
Mengatasi perekonomian, saya anggarkan program ketahanan pangan dengan lebih menggalakkan pencetakan kolam dan pengadaan benih ikan, pengadaan ternak, bibit jagung, pohon berbuah dan program pertanian lainnya.
Mengingat Tapanuli Utara mayoritas hidup dari sektor pertanian lebih meminimalir penyebaran COVID-19 dibanding Kota besar dengan mata pencaharian mayoritas di bidang jasa lebih cepat penyebarannya. Pemulihan ekonomi kita akan lebih cepat bila kita bersama sama bergerak di sektor pertanian ini.
Saya sadar, sektor pertanian juga tidak akan berhasil tanpa infrastruktur yang memadai. Sejak tahun 2014, saya sudah fokus untuk pembenahan infrastruktur, mulai dari pembukaan jalan interkoneksi antar dusun, antar desa, antar kecamatan dan bahkan antar kabupaten secara berkesinambungan.
Tetapi di tahun 2020 akibat pandemi ini, anggaran infrastruktur banyak kita refocushing untuk sektor kesehatan dan bantuan kepada masyarakat. Pembangunan seakan terhenti.
Pemerintah Pusat dalam menyelamatkan perekonomian daerah yang terkena dampak COVID-19 memunculkan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang diluncurkan sebagai stimulus untuk menjaga pertumbuhan ekonomi agar tetap stabil.
Ini sebuah asa yang harus segera ditangkap. Pembangunan infrastruktur bisa berlanjut tanpa membebani Pemkab Taput dan masyarakat. Usulan PEN Taput segera dibuat.
Usulan pinjaman PEN Daerah Kabupaten Tapanuli Utara kepada PT SMI ditujukan untuk memenuhi kepentingan penanganan ekonomi daerah, dimana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Tapanuli Utara mengalami realokasi sehingga pemerintah harus melakukan refocusing anggaran pada pembangunan infrastruktur prioritas, seperti infrastruktur jalan, pendidikan, sumber dayaair, irigasi, lingkungan, pariwisata, serta alokasi dana untuk revitalisasi pasar dan Puskesmas.
Perjanjian antara PT SMI dengan Pemkab Tapanuli Utara merupakan bentuk upaya Pemerintah Pusat dalam menyelamatkan perekonomian daerah yang terkena dampak COVID-19. Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) diluncurkan sebagai stimulus untuk menjaga pertumbuhan ekonomi agar tetap stabil.
Kita tetap berjalan, pembangunan infrastruktur tetap berkelanjutan termasuk pembenahan fasilitas kesehatan. Masyarakat sehat dengan penerapan protokol kesehatan. Perekonomian mulai berputar dan meningkat. Untaian asa untuk Taput maju tetap ada.
Jayalah Tapanuli Utara. Bersama kita bisa mewujudkan Taput Hebat. Tinggalkan Hosom, Teal, Late dan jauhkan hoax untuk memecah belah negeri ini. Kita bekerja, kita maju...
Merdeka...
Ditulis oleh Bupati Tapanuli Utara Drs. Nikson Nababan, MSi.
Untaian asa untuk Tapanuli Utara
Jumat, 6 November 2020 16:38 WIB 3443