Medan (ANTARA) - Seluruh kota indeks harga konsumen (IHK) di Sumatera Utara pada Oktober mengalami inflasi yang didorong kenaikan antara lain kelompok makanan dan minuman.
"Inflasi terbesar terjadi di Kota Sibolga sebesar 1,04 persen. Kemudian Gunung Sitoli sebesar 0,71 persen, Padangsidempuan 0,52 persen, Pematangsiantar 0,46 persen dan Kota Medan 0,45 persen," ujar Kabid Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Dinar Butar-Butar di Medan, Senin (2/11).
Dengan terjadi inflasi di semua IHK Sumut, maka inflasi provinsi itu pada Oktober 2020tercatat sebesar 0,47 persen.
Baca juga: Nilai ekspor Sumut hingga triwulan III 2020 naik 1,03 persen
Inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,32 persen.
Kemudian kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,01 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,31 persen.
Kelompok transportasi sebesar 0,15 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,02 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,41 persen.
"Di Medan misalnya, komoditas utama penyumbang inflasi selama Oktober 2020 antara lain cabai merah, daging ayam ras, bawang merah, cabai hijau, ikan dencis, minyak goreng, dan jeruk," ujar Dinar.
Dinar menyebutkan, dari 24 kota IHK di Pulau Sumatera, di 23 kota tercatat inflasi dengan tertinggi di Sibolga sebesar 1,04 persen.
"Di Sumatera, hanya Kota Pangkal Pinang yang mengalami deflasi 0,32 persen," katanya.
BPS: Kota-kota IHK di Sumut alami inflasi pada Oktober
Senin, 2 November 2020 23:27 WIB 1820