Tapanuli Selatan (ANTARA) - Petani di Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, untuk pertama kalinya mencoba sistem pertanaman padi sawah dengan metode Mina Padi.
Sistem ini menggabungkan budidaya padi dengan ikan dalam satu lahan, yang diyakini mampu meningkatkan produktivitas dan ketahanan pangan.
"Masih sebatas ujicoba, semoga hasil panen nya bagus," ujar Rahadian Pakpahan, Petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) wilayah Saragodung, Sipirok, Senin.
Ujicoba ini dilakukan bersama kelompok tani Mandiri di Lingkungan Panggulangan, Kelurahan Parahusorat, dengan luas lahan sekitar 2.500 meter persegi.
"Mereka menggunakan varietas padi Mekongga dan menebar sekitar seribu bibit ikan mas ke sawah yang sudah ditanami padi berusia 1,5 bulan," sebutnya.
Menurut Rahadian, uji coba ini tidak lepas bagian dari pemerintah daerah upaya untuk mendukung program ketahanan pangan dan gizi. Hasil panen padi dan ikan mas diharapkan dapat dilakukan pada pertengahan Februari 2025.
"Sistem mina padi ini selain untuk memelihara ikan, juga dapat menekan populasi hama seperti tikus, keong mas, dan wereng coklat, serta mengurangi penggunaan pestisida kimia," jelasnya.
Rahadian menyebut, potensi budidaya mina Padi di wilayah tersebut mencapai sekitar 15 hektare. Jika uji coba ini sukses, ia berencana mengajak lebih banyak kelompok tani di Sipirok untuk mengadopsi sistem ini.
"Dengan sistem mina Padi, petani tidak hanya mendapat hasil panen padi, tetapi juga tambahan pendapatan dari budidaya ikan," tutup Rahadian optimis.