Medan (ANTARA) - Nilai ekspor sektor industri dan pertanian Sumatera Utara mulai bergerak naik sejak Juli 2020 meski belum terlalu besar.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syech Suhaimi di Medan, Senin(28/9), mengatakan pada Juli 2020, sektor industri naik 9,37 persen dari Juni.
"Kalau di Juni, nilai ekspor sektor industri sebesar 605,685 juta dolar AS, maka pada Juli naik menjadi 662,452 juta dolar AS," ujarnya.
Baca juga: Ekspor santan kelapa Sumut hingga September 2020 mencapai Rp26,1 miliar
Adapun sektor pertanian pada Juli naik 15,53 persen dari Juni atau menjadi 53,525 juta dolar AS.
Kenaikan nilai ekspor sektor pertanian dan industri itu didorong era normal baru yang membuat transaksi perdagangan mulai berjalan kembali
"Namun meski sama-sama sudah bergerak naik, hanya sektor industri yang secara total selama Januari - Juli 2020 mengalami kenaikan nilai ekspor," katanya.
Adapun sektor pertanian, ujar Syech, masih turun.
Baca juga: Neraca perdagangan Sumut dengan RRT defisit 145,405 juta dolar AS
Dia menjelaskan pada Januari - Juli 2020, total nilai ekspor sektor industri sebesar 4,040 miliar dolar AS atau naik 1,25 persen dibandingkan periode sama 2019 yang senilai 3,990 miliar dolar AS.
"Sementara sektor pertanian turun 16,28 persen atau menjadi 359,972 juta dolar AS dari periode sama 2019 yang sudah 429,970 juta dolar AS," katanya.
Kenaikan devisa sektor industri antara lain didorong masih naiknya volume dan harga jual minyak sawit dan turunannya meski ada pandemi COVID-19.
Devisa dari golongan barang lemak & minyak hewan/nabati yang di dalamnya ada sawit naik 2,47 persen menjadi 1,622 miliar dolar AS dari. periode sama 2019 yang 1,583 miliar dolar AS.