Medan (ANTARA) - Neraca perdagangan Sumatera Utara dengan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) hingga Juli 2020 defisit 145,405 juta dolar AS.
"Nilai ekspor Sumut ke RRT hingga Juli masih 520,688 juta dolar AS, sementara impor Sumut ke RRT sudah 666,093 juta dolar AS," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syech Suhaimi di Medan, Senin.
Menurut dia, defisit perdagangan antara Sumut dan RRT semakin terdorong adanya pandemi COVID-19.
Baca juga: Nilai impor Sumut turun 14,22 persen
Pandemi COVID-19 membuat ekspor Sumut ke RRT terganggu akibat pengapalan terhambat dan permintaan turun.
"Baru mulai Juli, nilai ekspor Sumut ke RRT meningkat," katanya..
Pada Juli 2020, nilai ekspor Sumut ke RRT sudah senilai 120,317 juta dolar AS dari Juni yang tercatat 80,961 juta dolar AS.
Baca juga: Nilai ekspor Sumut ke India meningkat meski pandemi COVID-19
Nilai ekspor Sumut ke RRT yang naik sejak Juli itu antara lain didorong meningkatnya volume dan harga ekspor crude palm oil (CPO) dan produk turunannya serta karet dan barang dari karet.
"Ekspor CPO dan barang dari karet mendominasi ekspor Sumut ke RRT," katanya.
Pengamat ekonomi Sumut, Wahyu Ario Pratomo menyebutkan defisitnya perdagangan Sumut dengan RRT harus dicermati karena sebelumnya perdagangan Sumut ke RT selalu surplus.
"Harus ada penguatan ekspor ke RRT dan sebaliknya perlu dikurangi impor dari RRT," katanya.
Apalagi, ujar Wahyu, impor Sumut dari RRT antara lain merupakan barang konsumsi seperti produk makanan dan minuman.
Neraca perdagangan Sumut dengan RRT defisit 145,405 juta dolar AS
Selasa, 22 September 2020 2:09 WIB 2588