Medan (ANTARA) - BMKG mencatat berdasarkan rekaman peralatan "lightning detector" di Stasiun Geofisika Kelas 1 Deli Serdang tercatat terjadi sebanyak 15.927 aktivitas petir di wilayah Sumatera Utara pada akhir Juli 2020.
"Aktivitas petir tersebut terjadi periode 26 Juli hingga 1 Agustus 2020," kata Kepala Kepala Stasiun Geofisika Deli Serdang, Teguh Rayahu yang dihubungi ANTARA dari Medan, Selasa.
Ia menjelaskan klasifikasi tingkat sebaran petir di Sumatera Utara tersebut dibagi menjadi tiga kategori yaitu dengan kategori rendah, sedang dan tinggi.
Baca juga: Akhir Juli terjadi 21 kali gempa bumi di Sumatera bagian Utara
Dari hasil rekaman "lightning detector", daerah yang memiliki kategori sambaran petir tinggi berada di daerah Deli Serdang dengan 7852 sebaran.
"Sedangkan daerah yang memiliki kategori sambaran petir sedang berada di daerah Asahan, Karo, Langkat, Medan, Serdang Bedagai, dan Simalungun," kata wanita yang biasa di sapa Ayyu itu.
Dominasi sebaran petir dengan kategori rendah berada di wilayah Batubara, Binjai, Dairi, Gunungsitoli, Humbang Hasundutan, Labuhanbatu, Labuhanbatu Selatan, Labuhanbatu Utara, Mandailing Natal, Nias, Nias Barat.
Baca juga: Periode 20-26 Juli terjadi 19.668 petir di Sumut
Kemudian Nias Selatan, Nias Utara, Padanglawas, Padanglawas Utara, Padangsidempuan, Pakpak Bharat, Pematang Siantar, Samosir, Sibolga, Tanjung Balai, Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Tebing Tinggi, dan Toba Samosir.
Dalam kesempatan itu ia juga menyampaikan imbauan kepada masyarakat yang berada di wilayah dengan tingkat aktivitas petir sedang dan tinggi, untuk meningkatkan kewaspadaan ketika berada di luar rumah.
"Waspada juga saat berada di atas gedung bertingkat, di dekat tower listrik atau antena, dan pepohonan yang tinggi," demikian Teguh Rayahu .
BMKG catat terjadi 15.927 petir pada akhir Juli di Sumut
Selasa, 4 Agustus 2020 12:48 WIB 1137