Medan (ANTARA) - Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Sumatera Utara menyalurkan bantuan paket sembako kepada para sopir angkutan umum melalui Organisasi Angkutan Darat (Organda) Sumut.
"Kita merespons surat dari Organda Sumut untuk menyalurkan bantuan sembako. Dalam paket tersebut ada beras 5 kg, minyak goreng 2 kg, gula 1 kg, masker 10 buah dan sabun dua batang," kata Plh Sekretaris Dinas Perhubungan Sumut Rohani Litiloli di Medan, Sabtu.
Bantuan ini bersumber dari kerja sama GTPP COVID-19 Sumut dengan PT Astra Finance dan diserahkan kepada Ketua DPD Organda Sumut Haposan Sialagan.
Baca juga: Banjir landa tiga kecamatan di Kabupaten Langkat
Baca juga: Satgas bencana BUMN Sumut bantu APD tangani COVID-19 di Humbahas
"Ini atas kerja sama kita dengan PT Astra Finance sehingga kita bisa membantu saudara-saudara kita supir-supir angkutan umum transportasi darat. Di masa pandemi seperti ini mereka tentu mengalami penurunan pendapatan karena semakin minimnya aktivitas masyarakat," katanya.
Ada 3.017 paket sembako yang diserahkan kepada Organda Sumut yang kemudian disalurkan kepada Organda di daerah dan perusahaan transportasi darat lainnya. Dalam paket sembako tersebut juga terdapat masker dan sabun.
Penerimanya antara lain PT ALS 1.088 paket, PT Raja Perdana Inti 260 paket, PT Intra 88 paket, PT. Nirmala Cerah 112 paket, PT Makmur/PT Halmahera 141 paket, Medan Jaya Simalem 99 paket, Medan Bus 83 paket, KUPJ 37 paket, Bintang Utara Putra 30 paket, Sentosa 37 paket dan KPUM Trayek Terhunjuk 107 paket.
Kemudian paket bantuan juga disalurkan kepada DPC daerah seperti Organda Labura (13), Binjai-Langkat (54), Dairi (9), Simalungun (132), Madina (152), Sidempuan (115), Labusel (18), Palas (163), Labuhan Batu (175), personel anggota Organda (54) dan DPU Taksi Organda (59).
Ketua DPD Organda Sumut Haposan Sialagan mengatakan bantuan itu sangat berarti bagi para sopir dan juga orang-orang yang bergerak di bidang transportasi darat.
Dia berharap bantuan ini tidak hanya sekali ini saja karena selama wabah Covid-19 pendapatan orang-orang yang bergerak di bidang angkutan umum menurun drastis.
"Kami harap bantuannya tidak sekali ini saja karena sopir, kondektur dan orang-orang yang bergerak di transportasi darat ini sangat terdampak secara ekonomi karena COVID-19," katanya.