Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis sore, menguat seiring bangkitnya harga minyak dunia setelah terpuruk di awal pekan.
Rupiah ditutup menguat 35 poin atau 0,23 persen menjadi Rp15.415 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.450 per dolar AS.
"Harga minyak mentah yang mulai merangkak naik membuat sentimen pelaku pasar membaik," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Dolar lebih tinggi karena "rebound" minyak menenangkan kegelisahan pasar
Baca juga: Minyak AS naik 19 persen dalam perdagangan yang fluktuatif
Minyak jenis Brent menguat sekitar 3 persen dan kembali ke atas 20 dolar AS per barel, sementara minyak West Texas Intermediate (WTI) menguat nyaris 4 persen di kisaran 14 dolar AS per barel pagi ini, berdasarkan data Refinitiv.
Sentimen lainnya, Senat AS meloloskan paket stimulus tambahan yang diusulkan pemerintahan Presiden AS Donald Trump. Paket bernilai 500 miliar dolar AS itu berfokus untuk membantu usaha kecil-menengah dalam menghadapi dampak pandemi COVID-19.
Rinciannya adalah 321 miliar dolar AS untuk kredit lunak kepada usaha kecil-menengah, 60 miliar dolar AS untuk pinjaman darurat juga untuk usaha-kecil menengah, 75 miliar dolar AS untuk bantuan kepada rumah sakit, dan 25 miliar dolar AS untuk menambah uji COVID-19 di masyarakat.
Rupiah pada pagi hari dibuka melemah di posisi Rp15.524 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp15.415 per dolar AS hingga Rp15.598 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Kamis menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp15.630 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp15.567 per dolar AS.
Rupiah menguat seiring bangkitnya harga minyak dunia
Kamis, 23 April 2020 17:43 WIB 677