Tapteng (ANTARA) - Salah satu hotel terbesar di Tapanuli Tengah dan Kota Sibolga, PIA Hotel Padan, sangat merasakan imbas wabah COVID-19. Sejak wabah asal Kota Wuhan China itu masuk ke Sumatera Utara, jumlah pengunjung PIA Hotel Pandan turun drastis.
Bukan hanya pengunjung hotel, wahana permainan air Water Park milik PIA Hotel Pandan juga sudah ditutup, termasuk live music ‘Lapo Harambir’ yang biasanya menjadi tempat hiburan keluarga di Pandan.
Manajer Marketing PIA Hotel Pandan, Dina yang dikonfirmasi ANTARA, Minggu (12/4/2020) mengungkapkan, pihaknya sudah merumahkan 55 orang karyawan terhitung sejak 1 April 2020 sampai empat bulan ke depan.
Baca juga: Operasi Aman Nusa II COVID-19 Sibolga bergerak untuk membubarkan setiap keramaian
“Manajemen terpaksa mengambil tindakan pahit ini dengan merumahkan 55 karyawan tanpa gaji dan akan dipekerjakan kembali jika situasi sudah pulih. Karena imbas dari wabah ini sangat berdampak terhadap pengunjung hotel, untuk itu kami atas nama manajemen memohon maaf terhadap karyawan kami yang terpaksa dirumahkan akibat situasi ini, apalagi karyawan yang sumber penghasilannya hanya dari hotel, pasti sangat terpukul atas kebijakan ini. Kami paham akan situasi itu, akan tetapi kondisilah yang membuat. Marilah kita berdoa agar wabah ini cepat berlalu,” ungkapnya.
Ditambahkan Dina, manajemen PIA Hotel Pandan juga sudah menyurati pihak PLN, PDAM, BPJS Kesehatan dan Dinas Ketenagakerjaan untuk meminta kelonggaran atas kondisi hotel mereka.
Baca juga: Wali Kota cek kesiapan RSU FL Tobing dalam penangan COVID-19
“Kami juga saat ini sedang mengurus bantuan dari Kementerian Tenaga Kerja RI melalui Kartu Pra Kerja dan bantuan dari Dinas Pariwisata. Mudah-mudahan dapat terealisasi,” harapnya seraya menambahkan bahwa jumlah karyawan yang bekerja saat ini tinggal 9 orang lagi.
Dampak COVID-19, PIA Hotel Pandan rumahkan 55 karyawan
Minggu, 12 April 2020 14:29 WIB 7641