Sibolga (ANTARA) - Wali Kota Sibolga Syarfi Hutauruk Rabu sore sidak ke RSU FL Tobing untuk mengecek kesiapan rumah sakit dalam menangani pasien terpapar Virus Corona (COVID-19).
Menurut Direktur RSU FL Tobing dr Hotma Nauli Hitagalung, bahwa kekurangan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis yang menjadi kendala. Hal itu dikarenakan RSU FL Tobing bukan Rumah Sakit Rujukan Penangana COVID-19, sehingga pihak pemerintah pusat mendahulukan rumah sakit-rumah sakit rujukan. Namun upaya terus dilakukan untuk melengkapi kekurangan.
Baca juga: Faisal Tanjung disambar petir saat mandi di laut
Baca juga: Karang Taruna-PWI dan IWO Sibolga-Tapteng berbagi kasih
Dijelaskannya, bahwa standarisasi RSU FL Tobing berpedoman dengan apa yang dikeluarkan oleh Kemenkes dan WHO. APD juga sudah diatur sesuai SOP, dikarenakan APD tidak sama untuk disemua tempat. APD yang digunakan di kantor, di ruangan pemeriksaan dan di IGD berbeda-beda.
Ia juga menjelaskan, bahwasanya pasien ODP tidak semua harus dibawa ke rumah sakit. Hanya yang memiliki gejala yang harus dirawat inap di rumah sakit.
“Jangan ada kesan bahwa rumah sakit menolak, kami tidak menolak pasien. Namun apabila ada indikasi rawat inapnya, baru dirawat inap di rumah sakit,” ungkapnya.
Turut mendampingi Wali Kota saat sidak Wakil Wali Kota Edi Polo Sitanggang, Dandim 0211/TT Letkol Inf Dadang Alex, Kapolres Sibolga AKBP Triyadi, Kejari Sibolga Henri Nainggolan, Danlanal Sibolga, Kadis Kesehatan Firmansyah Hulu.