Medan (ANTARA) - Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Asahan 3 berlokasi di Desa Batu Mamak Kecamatan Aek Songsongan Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara membangun terowongan (Headrace Tunnel) membelah bukit.
"Progres pembangunan terowongan tersebut saat ini telah mencapai lebih kurang 300 meter dan terus berlangsung dengan lancar," kata Manajer PLTA Asahan 3 Agil Darmawan diwakili Asisten Manajer Rahadi kepada wartawan, saat meninjau proyek terowongan di Kabupaten Asahan, Senin (9/3).
Baca juga: PLTA Asahan 3 tingkatkan peluang menampung tenaga kerja
Rahadi mengatakan, PLTA Asahan 3 diperkirakan mengahabiskan dana sekitar Rp5 triliun dari Penanaman Modal Asing (PMA) asal Jepang.
Baca juga: PLTA Asahan 3 hasilkan listrik 174 MW di Sumut
"Pembangunan PLTA Asahan 3 hingga kini masih terus berjalan, dan progres pengerjaaan sudah mencapai 5 persen," ujarnya
Ia menyebutkan, meski sedikit terlambat, namun progres pembangunan tetap ditargetkan selesai pada bulan Maret Tahun 2023.
Keterlambatan proyek PLTA Asahan itu, terjadi karena masalah faktor alam seperti hujan dan lain sebagainya.
Pengerjaan pembangkit listrik tenaga air yang terletak di dua kabupaten, yakni Kabupaten Asahan dan Kabupaten Toba Samosir dibagi menjadi 5 lot pengerjaan.
Lot 1 progres pegerjaan sudah mencapai 6,8 persen dan Lot 2 sudah mencapai 5 persen.Sedangkan Lot 3, 4 dan masih dalam proses lelang.
PLTA Asahan 3 ini dibangun diatas lahan seluas 180 Hektare, ditargetkan dapat memproduksi 174 mega watt (87 x 2 mega watt).
"Proyek pembangunan PLTA Asahan 3 itu merupakan proyek pengadaan listrik PLN jangka panjang yang diharapkan mampu menampung kebutuhan listrik masyarakat Sumatera Utara (Sumut)," katanya.