Medan (ANTARA) - Satu warga Kota Medan, Sumatera Utara masuk orang dalam pemantauan (ODP) coronavirus disease (COVID-19). Yang bersangkutan baru saja menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Adam Malik.
"Jadi kemarin masuk 4 kasus ke RS Adam Malik. Setelah diperiksa dan dinyatakan negatif, maka 4 orang ini kita pulangkan. Hanya satu orang yang masih dalam pemantauan dan itu kita balikkan ke Dinas Kesehatan," kata Kasubbag Humas RSUP Haji Adam Malik Rosario Dorothy Simanjuntak dalam konferensi pers di RSUP Adam Malik, Rabu.
Baca juga: RSUP Adam Malik tegaskan tidak ada pasien supect virus corona
Pemantauan yang dilakukan kata Rossa, menyusul adanya riwayat kontak fisik yang bersangkutan dengan Warga Negara Asing (WNA) asal Singapura.
Baca juga: Terkait virus corona, Puskesmas diminta jangan buru-buru lakukan rujukan
"Dia ini bekerja, dalam pekerjaan itu dia ada kontak dengan orang dari Singapura. Tapi itupun kita belum bisa memastikan orang dari Singapura ini suspect corona atau tidak," ujarnya.
Meski demikian kata Rosa, pihaknya menyatakan bahwa pasien yang bersangkutan masih berstatus ODP. Artinya, belum suspect, apalagi positif COVID-19.
Baca juga: Polisi gerebek gudang penimbunan masker
”Yang pasti setelah kita periksa, ini bukan corona. Kondisinya juga bagus dan stabil," ujarnya.
Berdasarkan data yang ada, saat ini terkonfirmasi sebanyak 90.427 orang yang terinfeksi Covid-19 dengan 3.116 kematian, 47.928 orang dinyatakan sembuh.
Kasus di China mencapai 80.143 kasus, di Korea Selatan 4.335 kasus, di Italia 2.036 kasus, di Iran 1.501. Tingkat kematian di Iran menjadi yang paling tinggi di luar China yaitu 66 kematian dibanding kasus yang positif.
Sudah ada 65 negara termasuk Indonesia yang mengonfirmasi kasus positif COVID-19 di negaranya.*
Sementara untuk di Indonesia, dua orang warga Depok, Jawa Barat, yaitu seorang wanita usia 31 dan ibunya berusia 64 tahun dinyatakan positif terjangkit COVID-19 dan saat ini sedang dirawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso Jakarta sejak 1 Maret 2020.