Medan (ANTARA) - Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo menegaskan pelepasan ekspor 28 hasil pertanian senilai Rp79 miliar dari Sumut, Kamis menunjukkan peluang ekspor sektor pertanian masih sangat besar.
"Potensi yang besar itu ditandai juga dengan masih bisanya ekspor sarang burung walet ke RRT (Republik Rakyat Tingkok) di tengah negara itu dilanda virus Corona," ujarnya di Kawasan Industri Medan (KIM) Deliserdang Sumut, Kamis.
28 komoditas yang telah mendapat sertifikasi ekspor Karantina Pertanian dan siap di ekspor terdiri dari sub sektor perkebunan, hortikultura, peternakan, tanaman pangan dan juga komoditas kehutanan.
Baca juga: Disperindag Sumut siap dorong produk UMKM "Go Internasional"
Potensi yang besar itu juha ditandai ada tren ekspor sektor.pertanian yang meningkat meski ada gangguan ekonomi secara global.
"Semua kondisi itu menunjukkan bahwa sektor pertanian yang memang merupakan kebutuhan manusia masih sangat berpotensi besar," ujarnya.
Indonesia seperti Sumut yang kaya dengan hasil dan potensi pertanian harus benar - benar memanfaatkan peluang itu.
Kepala Badan Karantina Pertanian , Ali Jamil menyebutkan berdasarkan data dari Karantina Pelabuhan Belawan, periode Oktober 2019 - Februari 2020 ada ekspor senilai Rp6 triliun.
Baca juga: Kapolda kembali tegaskan penjahat tak punya tempat di Sumut
Jumlah terbanyak.masih dari sub sektor perkebunan Rp5,924 triliun, hortikultura Rp125, 240 miliar, tanaman pangan Rp19,480.miliar dan peternakan Rp11, 202 miliar.
"Karantina dengan tugas dan fungsinya mendukung ekspor hasil pertanian," katanya
Dia menegaskan, sesuai arahan Mentan untuk mendorong ekspor, selain memperkuat sistem penyelenggaraan perkarantinaan, Balai Karantina juga menyiapkan terobosan dan inovasi layanan ekspor.
Jamil.menegaskan, penggunaan teknologi informasi, penguatan sinergisitas serta diplomasi pertanian menjadi bagian yang tidak terpisahkan guna mencapai target nilai ekspor tiga kali lipat.