Tapanuli Selatan (ANTARA) - Ratusan rumah di Kabupaten Tapanuli Selatan dikepung banjir dampak tingginya intensitas hujan merata melanda wilayah itu sejak kemarin.
"Jumlah rumah yang terendam mencapai 163 kepala keluarga," Kepala Desa Simataniari Kecamatan Angkola Sangkunur Habibullah Harahap menghubungi ANTARA, Rabu pagi (29/1).
Baca juga: Banjir melanda kawasan depan rumah Dinas Bupati Langkat
Air mulai memasuki rumah penduduk sekitar pukul 04.00 WIB, Rabu pagi ini akibat Sungai Sangkunur dan Sungai Batang Toru sama-sama meluap.
"Di Dusun 2 Pardomuan ada 96 kk dan Dusun 3 Setia Baru ada 67 kk sehingga berjumlah 163 rumah yang terendam," jelasnya.
Untuk daerah Dusun 2 Pardomuan ketinggian air menacapi dua meter sedang di Dusun 3 Setia Baru ketinggian air mencapai satu meter.
"Sejak air naik, sekitar 40 hingga 50 kk dari 163 kk rumahnya terendam terpaksa mengungsi ke lokasi yang lebih aman seperti ke Dusun 1 Simataniari dan Dusun 4 Situmba Baru," sebutnya.
Sementara anak sekolah baik SD maupun SMP terpaksa diliburkan akibat sekolah mereka tempat belajar juga turut terendam banjir setnggir lutut orang dewasa.
"Untuk lahan pertanian atau perkebunan diperkirakan ada terendam air antara 25 hingga 30 hektare," ujarnya sembari menyebut korban jiwa nihil.
Kepala Pelaksana BPBD Tapanuli Selatan Ilham Suhardi mengatakan akan segera menurunkan timnya meninjau sekaligus mengevaluasi dampak banjir.
Dia mengatakan hujan lebat sejak Selasa sore (28/1) hingga malam hari merata turun di sebagian besar wilayah Tapanuli Selatan dan daerah sekitarnya.
Kapolsek Batang Toru AKP Daulat MZ Harahap yang menyebut personelnya sedang meluncur ke lokasi banjir di Desa Simataniari Kecamatan Angkola Sangkunur tersebut. Sedang cuaca saat ini cerah.