Tapanuli Selatan (ANTARA) - PT North Sumatera Hydro Energy (NSHE) menunjukkan komitmen kuat terhadap pelestarian lingkungan dan satwa liar dengan melaksanakan program restorasi hutan dan penyediaan pakan alami bagi Orangutan Tapanuli (Pongo Tapanuliensis) di sekitar area proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batang Toru, di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel).
Hamdan, Supervisior Enviroment & Biodiversity PT NSHE, menyampaikan itu kepada ANTARA dalam rangkaian kegiatan Jurnalist Gathering, Kamis (24/4) di area pembibitan di Sipirok. Dimana, katanya, NSHE sejak 2023, telah menanam sekitar 8.000 bibit pohon di lahan seluas 10 hektare di kawasan sekitar proyek PLTA.
Proses penanaman dilakukan secara bertahap: dua hektare pada akhir 2023, lima hektare awal 2024, dan tiga hektare tambahan di pertengahan tahun yang sama. Untuk 2025, perusahaan sedang memetakan kembali area-area nonaktif yang bisa ditanami.
“Penanaman ini kami lakukan dengan dua metode utama: pembibitan dari benih dan pengambilan anakan dari hutan. Jenis-jenis tanaman yang kami tanam bukan hanya untuk memulihkan struktur tanah, tapi juga mendukung ekosistem satwa liar, khususnya orangutan tapanuli” ujarnya.
Beberapa jenis tanaman yang ditanam meliputi durian, pete, jengkol, aren, meranti, mayang, hingga kayu afrika dan kopi. Tanaman seperti pete dan jengkol dikenal sebagai sumber pakan bagi orangutan, sementara pohon meranti kerap dijadikan sarang oleh satwa tersebut. Dengan menanam jenis-jenis tersebut, PT NSHE tak hanya menghijaukan kembali hutan, tapi juga membantu menyediakan sumber makanan dan tempat tinggal alami bagi orangutan.
Restorasi ini, lanjut Hamdan, merupakan bagian dari kewajiban Amdal perusahaan untuk memulihkan kembali lahan pasca-konstruksi dan memitigasi dampak lingkungan. Dari total 100 hektare lahan yang terdampak pembangunan PLTA, sekitar 80 hektare direncanakan untuk direstorasi, sementara sisanya telah permanen menjadi bagian dari infrastruktur seperti bendungan dan jalan.
Selain penghijauan, NSHE juga menjalankan program pelestarian lainnya seperti penanaman ikan jurung di sungai sekitar kawasan proyek. Upaya-upaya ini menunjukkan pendekatan holistik NSHE terhadap pembangunan berkelanjutan yang ramah lingkungan.
“Kami ingin memastikan bahwa pembangunan ini tetap selaras dengan alam. Bukan hanya memulihkan hutan, tapi juga menjaga keberlangsungan satwa yang ada di dalamnya,” tambahnya.
Ke depan, sebut Hamdan, NSHE juga membuka peluang kerja sama dengan masyarakat lokal melalui skema agroforestry untuk mengembangkan program penghijauan berbasis komunitas.