Medan (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Malaysia menyepakati peningkatan kerja sama dalam berbagai bidang bisnis khususnya ketenagakerjaan, pendidikan dan pariwisata.
Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, di Medan, Selasa, mengatakan, kerja sama bidang ketenagakerjaan, pendidikan dan pariwisata dengan Malaysia dinilai akan sama-sama menguntungkan.
"Dengan kerja sama, maka masalah juga bisa ditekan seperti masalah TKI (Tenaga Kerja Indonesia) ilegal.Jangan lagi ada temuan TKI khususnya asal Sumut yang terlantar atau terjerat kasus hukum di Malaysia," ujarnya.
Baca juga: Polda Sumut tangkap warga Malaysia rekrut TKI ilegal
Ia mengatakan itu saat berbincang dengan Konsul Jenderal Malaysia di Medan, Aiyub Bin Omar, yang baru saja.menjalankan tugasnya di Sumatera Utara.
Menurut dia, masalah tenaga kerja ilegal berpotensi merusak hubungan baik antara Indonesia dan Malaysia. "Jadi kerja sama di bidang ketenagakerjaan perlu ditingkatkan termasuk dalam menekan tenaga kerja ilegal," katanya. Adapun kerja sama bidang pariwisata juga dinilai gubernur sangat berpotensi besar.
Malaysia tercatat sebagai wisatawan asing yang terbesar masuk ke Sumut dan sebaliknya wisatawan Sumatera Utara banyak ke Malaysia.
Rahmayadi juga berharap Malaysia meningkatkan investasi di Sumatera Utara yang masih memiliki potensi besar dalam banyak bidang.
Aiyub menyebutkan, Malaysia selalu terbuka untuk menjalin kerja sama khususnya dengan Sumut yang menjadi pintu gerbang Sumatera. Ada pun soal tenaga kerja ilegal, katanya, Pemerintah Malaysia terus meningkatkan pengawasan. "Pemprov Sumut dan Malaysia harus sama -sama meningkatkan pengawasan," katanya.
Aiyub juga mengakui pentingnya kerja sama di bidang pariwisata mengingat Malaysia dan Indonesia sama - sama sedang berupaya menjadikan sektor itu untuk.meningkatkan pendapatan.
Sumatera Utara - Malaysia sepakat tingkatkan kerja sama bisnis, salah satunya ketenagakerjaan
Minggu, 26 Januari 2020 11:36 WIB 1032