Tapanuli Selatan (ANTARA) - Inspektorat jenderal Kementerian Pertanian RI melakukan investigasi bibit Bawang Putih bantuan pemerintah tahun anggaran 2019 yang diterima Kabupaten Tapanuli Selatan.
Kepala Dinas Pertanian Tapanuli Selatan Bismark Muaratua yang menghubungi Antara, Kamis (19/12) mengatakan, inspektur investigasi yang turun tersebut dipimpin Endang Supartidjah ditemani Akhmad Muslikh, Yosua Meditia Andreanthony, dan Athaur Rahman.
Inspektorat investigasi bertugas mengambil sampel bantuan bawang putih untuk diuji kelayakannya baik secara kualitas maupun kuantitas sekaligus observai kelompok tani penerima manfaat bantuan.
"Ada lima titik lokasi bantuan yang diinvestigasi oleh tim seperti di daerah Kecamatan SD.Hole, Kecamatan Arse dan Kecamatan Sipirok," sebutnya didampingi Kabid Hortikultura Pertanian Tapanuli Selatan Anuar Aidin Harahap.
Menurutnya sampel bantuan bawang merah tersebut dibawa untuk diperiksa ahli dari Pusat (Jakarta) di pusat penelitian di Provsinsi Sumatera Utara untuk memastikan bahwa bantuan bawang putih tersebut apakah benar bibit layak tanam atau berlabel biru atau tidak.
"Kabupaten Tapanuli Selatan sendiri ada delapan kelompok tani penerima manfaat bantuan bawang putih yang bersumber APBN-TP Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Prosinsi Sumut tersebar di empat kecamatan (Marancar, Sipirok, Arse, dan SD.Hole) dengan luasan lahan 10 Ha," jelasnya.
Adapaun sarana produksi yang diterima berupa bibit bawang putih seberat 1.050 kilogram (Kg) tambah 1450 Kg pupuk organik per hektare (Ha).
"Selain inspektorat dari Kementan RI, pihak dari Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumut, Dinas Pertanian Tapanuli Selatan dan masing-masing koordinator BPP juga turut mendampingi tugas investigasi tersebut," jelasnya.
Menurut Bismark, untuk Kabupaten Tapanuli Selatan dan atau Kementan RI baru kali ini melakukan pengembangan budidaya bawang putih dengan harapan produktivitasnya baik.