Medan (ANTARA) - Pengembangan industri kelapa sawit berkelanjutan menjadi pembahasan pokok dalam sambutan Menteri Pertanian Republik Indonesia yang disampaikan Direktur Jenderal Perkebunan, Dr. Ir. Kasdi Subagyono, M.Sc. pada Peringatan Hari Perkebunan ke-62 tahun 2019.
Bertempat di Kampus Polbangtan Malang, Jawa Timur, Selasa, Direktur Jenderal Perkebunan juga menyerahkan sejumlah penghargaan dalam bidang keberlanjutan dan upaya para pemimpin daerah, petani dan perusahaan meningkatkan daya saing serta produksi komoditas perkebunan di Indonesia.
Penghargaan diberikan kepada PT Inti Indosawit Subur (Asian Agri) atas komitmennya terhadap peningkatan produksi dan pembangunan perkebunan berkelanjutan.
Dr. Ir. Kasdi berpesan agar keberlanjutan sawit Indonesia terus digaungkan dan ditunjukkan kepada pemangku kepentingan baik nasional maupun internasional.
Asian Agri menegaskan bahwa pesan keberlanjutan disampaikan bersama petani mitra di Sumatera Utara, Riau dan Jambi melalui langkah dan hasil nyata.
"Kami mendorong peningkatan produksi sawit dengan fokus intensifikasi lahan, menggunakan benih sawit unggul Topaz dan melaksanakan praktik pengelolaan kebun yang ramah lingkungan," kata Maria Sidabutar, Kepala Komunikasi Asian Agri usai menerima piagam penghargaan.
Untuk meningkatkan produksi, Asian Agri mendampingi para petani mitranya untuk mempersiapkan masa peremajaan kebun sawit mereka dengan mengembangkan potensi ekonomi lainnya yang dapat menjadi pendapatan alternatif.
Peremajaan kebun juga menjadi solusi untuk meningkatkan produksi sawit yang usia tanamannya sudah mencapai 25 hingga 30 tahun.
Dalam kesempatan yang sama, petani mitra Asian Agri yang tergabung dalam Asosiasi Petani Swadaya AMANAH juga mendapat penghargaan atas komitmen meningkatkan produksi dan menerapkan pengelolaan kebun sawit berkelanjutan.
H. Narno yang hadir menerima penghargaan dari Direktur Jenderal Perkebunan juga mengungkapkan kebanggaan kelompok tani yang dipimpinnya untuk terus berkontribusi dalam industri sawit Indonesia.