Simalungun (ANTARA) - Kabupaten Simalungun dengan luas 4.387 Kilometer persegi memiliki 137 objek wisata yang tersebar di sejumlah dari 32 kecamatan. Bahkan di antaranya menjadi wisata unggulan, termasuk kawasan Danau Toba.
Bukan hanya panorama alam yang menjadi daya pikat wisatawan untuk berkunjung, juga seni budaya serta cagar atau situs budaya yang khas dan unik yang ada di daerah tujuan wisata tersebut.
Tanjung Unta di Nagori (Desa) Sipolha, Kecamatan Sidamanik, Tiga Ras dan Bukit Indah Simarjarunjung di Kecamatan Dolok Pardamean, Haranggaol di Kecamatan Haranggaol Horison, dan Parapat di Kecamatan Girsang Sipangan Bolon.
Kesemua objek wisata itu berada di pinggiran dan sekitaran Danau Toba yang terus dikembangkan, khususnya Parapat yang menjadi pintu gerbang utama masuk ke Pulau Samosir, dalam mendukung program Pemerintah Pusat.
Presiden Joko Widodo dalam masa pemerintahannya berketetapan dan telah menetapkan kawasan Danau Toba yang berada di tujuh kabupaten, termasuk Kabupaten Simalungun, menjadi Kawasan Strategi Pariwisata Nasional (KSPN) Super Perioritas.
Tentunya program dan langkah itu disambut antusias Pemerintah Kabupaten Simalungun untuk mengembalikan kejayaan Parapat sebagai kota wisata pada era 90-an ke bawah, dengan pembenahan dan menggelar berbagai kegiatan yang menarik.
Kegiatan yang mendukung dan mengimplementasikan visi Pemerintah Kabupaten melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan guna mewujudkan Kabupaten Simalungun sebagai tujuan wisata yang aman, nyaman dan menarik serta memiliki daya saing tinggi untuk dikunjungi sebagai destinasi wisata terkemuka di Indonesia.
Bupati Simalungun JR Saragih pun mendorong pelaku wisata meningkatkan koordinasi dan keterpaduan program-program pemasaran budaya dan pariwisata di bidang yang lebih holistik, strategik dan sinergis.
Pemerintah Kabupaten sendiri melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan mengemban misi untuk pengembangan dan pemantapan citra budaya, mengembangkan citra positif budaya, mewujudkan citra budaya dan pariwisata sebagai sektor andalan penghasil devisa negara, wahana pemberdayaan ekonomi rakyat, sarana mendorong pemerataan pembangunan serta menciptakan kesempatan berusaha dan bekerja.
Pangsa pasar budaya dan wisata yang ada diperluas serta mengintensifkan pasar budaya dan pariwisata sehingga mampu mendongkrak kunjungan wisata ke Kabupaten Simalungun.
Dalam kurun waktu Januari - November 2019, Pemerintah dan instansi serta perkumpulan masyarakat menggelar berbagai kegiatan di daerah sekitaran Parapat, Girsang Sipangan Bolon.
Di antaranya, pesta budaya Rondang Bittang, pagelaran seni multi etnis, lomba kapal hias, seminar cagar budaya, pelatihan homestay bagi pelaku wisata.
Kebersihan lingkungan juga menjadi fokus keseriusan dengan kegiatan gotong royong melibatkan elemen.
Bahkan Pemerintah Kecamatan Girsang Sipangan Bolon menjadikan lingkungan bersih rumah dan tempat usaha sebagai satu syarat kepengurusan administrasi kependudukan.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Resman Saragih didampingi Sekdis Anson Napitupulu, Kabid Sarana dan Prasarana, Zulpan Dalimunthe, Kabid Pengembang dan Destinasi Soveni Girsang, Kabid Budaya Hilde Saragih dan Kabid Promosi boru Sitinjak menegaskan komitmen pihaknya membenahi destinasi wisata unggulan Parapat sebagai upaya menarik minat wisatawan agar mau berkunjung ke Simalungun.
"Kami juga siap melaksanakan dan mewujudkan Kabupaten Simalungun sebagai daerah tujuan wisata terkemuka dan berbudaya, sebagaimana visi Pemerintah Kabupaten Simalungun," katanya.