Madina (ANTARA) - Kepala BNPB Doni Monardo mengajak masyarakat Mandailing Natal (Madina) khususnya masyarakat desa Huta Bargot Nauli dan Huta Bargot Julu untuk menambang emas hijau, seperti alpukat dan kemenyan.
"Masyarakat harus untuk melihat kembali dampak negatif akibat dari penambangan emas yang berdampak kerusakan lingkungan dan kesehatan warga setempat," katanya ketika mengakhiri kunjungan kerjanya di Mandailing Natal, Jumat.
Dihadapan warga Huta Bargot, Doni mengatakan banyak pilihan untuk menopang kehidupan warga tidak dari penambangan emas yang kurang ramah lingkungan.
Ia menggagas program emas hijau yang dapat dilakukan oleh warga setempat, khususnya mereka penambang emas yang masih menggunakan merkuri.
Doni menyatakan sejak berada di Mandailing Natal, melihat pohon tumbuh sangat baik yang artinya tanah di sini sangat subur.
"Kami menawarkan kepada pemda dan masyarakat untuk mengganti mata pencaharian dari menambang emas menjadi emas hijau berupa bercocok tanam dengan menanam pohon-pohon yang menghasilkan nilai jual tinggi," kata Doni.
Mantan Danpaspamres itu juga mengilustrasikan pemanfaatan emas hijau di jaman penjajahan Belanda. Melalui pemanfaatan hasil alam, VOC sebagai perusahaan Belanda mampu memiliki kekayaan USD 7,9 triliun dan menempatkan dalam catatan sejarah sebagai perusahaan terkaya di dunia.
"Mari ciptakan emas dari tumbuh-tumbuhan," ucap Doni putra berdara minang tersebut.
Dengan menanam pohon, selain dapat menghasilkan nilai ekonomi bagi masyarakat dapat juga menjaga lingkungan yang berdampak bagi anak cucu di masa mendatang masa jangka panjang.
"Contoh, pohon alpukat, sukun, masoya, kemenyan dan kayu manis hanya memerlukan waktu beberapa tahun untuk dapat dipanen dan dijual ke daerah lain hingga diekspor ke negara tetangga dan juga lingkungan akan lebih terjaga dibandingan menambang emas ilegal menggunakan merkuri."
BNPB ajak masyarakat Madina menambang emas Hijau
Jumat, 29 November 2019 12:23 WIB 644