Medan (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara akan menguburkan bangkai ratusan ekor babi di sekitar pinggiran Danau Siombak, Belawan setelah sebelumnya masyarakat peternak membuangnya ke Sungai Baderah Danau Siombak di Kecamatan Medan Marelan .
"Semua bangkai babi akan dikuburkan di lokasi sekitar Danau Siombak. Tim reaksi cepat Pemkot Medan dan Pemprov Sumut sudah mempersiapkan alat-alat berat," ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut, Azhar di Medan, Senin.
Menurut Azhar, untuk mengatasi atau mencegah penyebaran hoq kolera bangkai babi yang dibuang ke Sungai Baderah, pihaknya sudah membentuk tim di kabupaten/kota di Sumut.
Bahkan, atas instruksi Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi sudah dibentuk posko di setiap kecamatan yang bertugas melakukan penguburan bangkai ternak babi.
Baca juga: Bangkai babi berserakan di Danau Siombak, Polisi selidiki sejumlah peternakan
Baca juga: Bangkai babi di Danau Siombak batal dikubur hari ini
"Para bupati/wali kota juga diminta mengambil langkah-langkah pengamanan seperti meminimalisir perpindahan ternak babi dari satu lokasi ke lokasi lainnya guna menghindari penyebaran virus," katanya.
Azhar mengakui, berdasarkan data, total ternak babi yang mati di kabupaten/kota di Sumut sudah mencapai 5.800 ekor di 11 kabupaten/kota.
Dearah yang ditemukan ternak babi mati karena hog cholera itu yakni Karo, Dairi, Humbang Hasundutan, Deliserdang, Medan,Toba Samosir, Serdangbedagai, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, dan Samosir.
Baca juga: Sudah 5.800 ekor babi di Sumut mati akibat kolera
Jumlah populasi babi di Sumut tercatat sebanyak 1,2 juta ekor.
"Jadi memang perlu dilakukan reaksi cepat guna mengatasi penyebaran virus," ujar Azhar.
Menurut Azhar, Pemprov Sumut juga sudah menerima bantuan vaksin dan tenaga ahli untuk menangani penyebaran kolera babi dari pemerintah pusat.
Kepala Dinas Kesehatan Sumut Alwi Mujahid menegaskan bahwa virus hog cholera hanya menular dari babi ke babi
"Tidak ada kasus virus tersebut menular pada ternak lain ataupun manusia," katanya.
Namun dampak pembuangan bangkai babi ke sungai adalah pencemaran air yang bisa menimbulkan penyakit diare.