Medan (ANTARA) - Perum Bulog Divisi Regional Sumatera Utara menggelontorkan 100 ton beras medium ke pasar di Medan untuk memperkuat ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga (KPSH) dan mengantisipasi gejolak harga menjelang masa paceklik pada akhir 2019.
"Operasi pasar dalam kaitan pelaksanaan KPSH terus dilakukan.Hingga 23 September KPSH beras medium di Sumut sudah 13.126 ton dengan rata-rata realisasi per hari 45 ton," ujar Kepala Perum Bulog Sumut, Basirun di Medan, Rabu.
Didampingi Kasi Sekretariat Tata Usaha dan Humas, Ahmad Sukarni, ia mengatakan itu usai pelaksanaan OP yang melibatkan seluruh pimpinan dan karyawan Perum Bulog Sumut.
Menurut Basirun, kebijakan itu merupakan salah satu wujud tindak lanjut Program We Are Marketers yang diluncurkan Perum Bulog Kantor Pusat beberapa waktu lalu.
“Gerakan KPSH secara masif dengan melibatkan seluruh jajaran Bulog Sumut diharapkan dapat membawa semangat baru dalam pelaksanaan gerakan itu khususnya menjelang masa paceklik di akhir tahun 2019," ujar Basirun.
Dia menyebutkan, dengan turun langsung ke lapangan, Bulog mendapat berbagai masukan maupun perspektif baru dalam memasarkan produk-produk Bulog, termasuk bisa mendengarkan keluhan masyarakat terkait stabilisasi harga pangan itu.
Basirun mengakui, diperkirakan pada Oktober hingga Desember 2019 kebutuhan beras medium akan terus meningkat seiring dengan masa paceklik.
Untuk itu, katanya, Bulog Sumut sudah menyiapkan stok beras medium sebanyak 52.000 ton untuk kebutuhan KPSH.
“Bulog Sumut siap menggelontorkan beras medium berapapun yang dibutuhkan masyarakat," ujarnya.
Kesiapan Bulog mengacu pada stok yang memadai dan untuk memastikan terjaganya ketersediaan beras di pasar yang diharapkan bisa menekan gejolak harga beras menjelang akhir tahun.
"Walau harga beras di beberapa pasar Kota Medan selama September masih cukup stabil, tetapi perlu tetap diwaspadai atau dijaga," ujarnya.
Harga beras premium rata-rata Rp.12.250 per kg atau di bawah harga eceran tertinggi (HET) Rp13.300 dan beras medium rata-rata Rp9.562 per kg dari HET Rp9.950 per kg .
Penjagaan atau antisipasi dinilai penting setelah memperhatikan pola pergerakan harga beras tahunan yang biasanya menunjukkan tren naik.
Baca juga: Pembelian beras petani Bulog Sumut sudah 11.868 ton
Baca juga: Bulog Sumut masih tunggu beras bervitamin dari Jakarta