Medan (ANTARA) - Pembelian beras petani Bulog Sumatera Utara (Sumut) hingga pekan ketiga September 2019 sudah mencapai 58 persen dari target sepanjang tahun yang sebanyak 20.433 ton.
"Pengadaan beras petani Bulog Sumut sudah 11.868 ton dari target sepanjang 2019 yang sebanyak 20.433 ton," ujar Kepala Perum Bulog Sumut, Basirun di Medan, Senin.
Ia mengatakan pembelian beras petani yang terus bertambah itu menggembirakan Bulog. Apalagi, katanya, jumlah pembelian beras petani itu tercatat terbanyak dalam sejarah pembelian.
"Bulog terus berupaya bisa mencapai target pembelian tahun 2019 yang sebanyak 20.433 ton, walau masih kurang yakin mengingat tinggal tiga bulan lagi," ujar Basirun.
Dia menegaskan pembelian beras sebanyak 11.868 ton itu membuat ketersedian beras di Sumut semakin aman. Ketersediaan atau stok beras Bulog Sumut saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan hampir enam bulan ke depan.
Basirun menegaskan Bulog Sumut terus berupaya meningkatkan pembelian beras petani termasuk membeli secara komersial. Meski dalam pembelian, kata dia, ada kendala, salah satunya harga jual beras atau gabah petani yang selalu di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP).
Sesuai Inpres No 5 tahun 2015, harga beli beras petani medium l ditetapkan Rp7.300 per kilogram dan ditambah fleksibilitas 10 persen, maka harga beli menjadi Rp8.030 per kilogram. Sementara, harga jual beras petani di Sumut sudah di atas HPP.
Baca juga: Bulog Sumut masih tunggu beras bervitamin dari Jakarta