Kotapinang (ANTARA) - Warga Dusun Simpang IV, Desa Aek Batu, Kecamatan Torgamba, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, bergotong royong secara swadaya memperbaiki ruas Jalan Besar Mutiara-Cikampak yang mengalami kerusakan.
Perbaikan itu dilakukan warga sebagai bentuk kekecewaan dan protes terhadap perusahaan perkebunan dan pabrik kelapa sawit yang beroperasi, karena tidak berinisiatif melakukan perbaikan. Padahal, penyumbang terbesar kerusakan jalan itu selama ini adalah truk-truk milik perusahaan.
Pengamatan wartawan, Jumat (13/9) siang, perbaikan jalan dilakukan warga dengan cara menambal lubang-lubang yang terdapat pada badan jalan menggunakan campuran semen. Penambalan dilakukan khusus pada bagian-bagian jalan yang mengalami kerusakan paling parah.
Kepala Dusun Simpang IV, Desa Aek Batu, Suryadi mengatakan, kerusakan jalan tersebut telah membuat aktivitas warga sekitar terganggu dan tidak jarang berujung pada kecelakaan lalu lintas.
Menurutnya, perusahaan yang beroperasi di wilayah Desa Aek Batu terkesan tidak peduli.
Masyarakat desa bergotong-royong memperbaiki jalan-jalan yang rusak dan berlubang secara swadaya dan inisiatif sendiri, mengingat banyaknya kecelakaan yang terjadi akibat rusaknya jalan.
Apalagi aksesnya antara dua rumah ibadah yaitu Gereja HKBP dan Masjid Al-Hidayah, Dusun Simpang IV yang tentu saja sangat mengganggu jamaah.
“Sebenarnya pihaknya sudah menyampaikan hal ini kepada manajemen perusahaan, khususnya PTPN3, melalui Kepala Desa Persiapan Aek Torop. Tapi, permohonan warga itu tidak ditanggapi,” katanya.
Suryadi menjelaskan, masalah perawatan jalan tersebut sudah pernah disepakati bersama antara perusahaan dengan masyarakat.
Dalam kesepatan itu, PTPN3 Kebun Aek Torop atau PKS Aek Torop bersedia untuk membantu perawatan jalan yang rusak khusus dari Simpang IV menuju areal perusahaan.
Kepala Desa Persiapan Aek Torop, Boy Gusman mengatakan, sudah melayangkan surat tertulis, pada 8 Agustus 2019 lalu kepada perusahaan. Namun, hingga kini permohonan warga untuk perawatan jalan vital sebagai akses pertumbuhan ekonomi yang selalu mereka lalui itu belum juga terwujud.
Baca juga: Senam Famire Hari Kontrasepsi sedunia Labusel diselimuti kabut asap
Baca juga: Pemkab Labusel dukung Pesparani 2020
Sering kecalakaan, warga Desa Aek Batu swadaya perbaiki jalan rusak
Jumat, 13 September 2019 17:57 WIB 4986